Di zaman globalisasi ini, pengangguran di Jakarta semakin meningkat, banyaknya pengangguran tidak hanya terdiri dari para masyarakat yang belum selesai dalam pendidikan dasar, akan tetapi lulusan S1 pun banyak yang menganggur. Seluruh masyarakat yang menganggur bukan karena tidak memiliki skill atau kemampuan akan tetapi kurangnya lapangan kerja yang memadai dalam menampung skill atau kemampuan masyarakat.
Kurangnya lapangan pekerjaan di Jakarta disebabkan oleh perpindahan penduduk dari desa atau dari kota lain ke ibukota, Jakarta. Agar dapat membiayai kehidupan mereka. Semakin banyaknya penduduk desa yang melakukan perpindahan ke Jakarta, pindah disini tidak untuk berekreasi saja akan tetapi menetap dan tinggal di Jakarta. Membuat penduduk kota di Jakarta semakin banyak oleh para urban dan membuat lapangan pekerjaan di Jakarta semakin berkurang bahkan hingga tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai, karena banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan.
Urbanisasi atau perpindahan yang dilakukan oleh para penduduk desa bukan hanya keinginan dari diri sendiri saja, akan tetapi dari ajakan ‘mempunyai daya tarik tersendiri seperti Jakarta sangat menjadi sorotan oleh pemerintah, karena dampaknya akan meningkatkan bahkan menurunkan perekonomian di Jakarta.
Maka dari itu saya sebagai penulis akan menjelaskan dengan judul “ DAMPAK URBANISASI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAKARTA” dalam karya tulis ini.
B. Rumusan Masalah.
Penulis merumuskan masalah diatas sebagai berikut :
1. Bagaimana proses urbanisasi ?
2. Bagaimana perekonomian di Jakarta ?
3. Bagaimana dampak urbanisasi terhadap perekonomian di Jakarta ?
C. Pembatasan Masalah.
Dalam penelitian pada kali ini penulis hanya membatasi pembahasan pada definisi urbanisasi, proses urbanisasi, faktor-faktor penyebab urbanisasi, definisi perekonomian, dan dampak urbanisasi terhadap perekonomian di Jakarta.
D. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini untuk:
1. Mengetahui proses urbanisasi
2. Mengetahui perekonomian di Jakarta
3. Mengetahui dampak urbanisasi terhadap perekonomian di Jakarta
Penulis menggunakan metode library research atau kajian pustaka, dengan cara membaca kemudian menelaah buku dan dengan berbagai macam referensi dari berbagai media cetak, dan internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
a. Menurut Prof. Dr. Herlianto
Prof. Dr. Herlianto, ahli sosiologi Indonesia, mengatakan bahwa urbanisasi adalah suatu proses pertumbuhan daerah pertanian atau pedesaan menjadi perkotaan, bertumbuh dalam berbagai macam segi, misalnya, dalam segi keterampilan, gaya atau style, ekonomi, sehingga desa pun tumbuh menjadi perkotaan.
b. Menurut JH, De GOEDE.
JH. De GOEDE, ahli sosiologi Belanda, menyatakan bahwa pengertian urbanisasi dibagi menjadi empat yakni :
a. Arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Pindahnya penduduk desa dari desa ke kota dengan berbagai macam masalah yang dihadapi.
b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian.
Semakin banyaknya jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian
c. Tumbuhnya pemukiman-pemukiman menjadi kota.
Pemukiman-pemukiman yang dibuat oleh masyarakat, semakin bertumbuh juga bisa disebut urbanisasi.
d. Pengaruh kota dipedesaan sangat besar pada bidang sosial, politik, dan budaya.
Pengaruh pada bidang politik, sosial, dan budaya yang sangat besar di pedesaan bisa kita sebut juga sebagai urbanisasi.
Pengaruh-pengaruh terjadinya urbanisasi bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong atau memaksa, biasa disebut faktor pendorong seseorang untuk melakukan perpindahan. Jika pengaruh dalam bentuk menarik perhatian seseorang agar melakukan urbanisasi biasa disebut faktor penarik. Jadi urbanisasi dibagi dalam beberapa faktor, yakni faktor penarik dan faktor pendorong.
Faktor yang menarik perhatian masyarakat yang akan maupun yang sudah melakukan dibagi dalam beberapa faktor :
a. Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
Masyarakat desa yang akan melakukan urbanisasi akan berfikir kalau kehidupan dikota itu indah karena mereka akan merasa bahwa mereka itu modern dan hidup dalam kemewahan
b. Sarana dan prasarana yang lebih lengkap
Faktor inilah yang membuat masyarakat semakin tertarik untuk melakukan urbanisasi, karena di kota lengkapnya sarana dan prasarana dapat menunjang kehidupan mereka
c. Banyak lapangan kerja dikota
Berbagai banyak macam pekerjaan di kota juga dapat menarik perhatian masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka
d. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
Para urban tidak hanya mencari pekerjaan di kota-kota besar akan tetapi ada juga yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, karena lebih baik akan kualitasnya
Pengaruh untuk melakukan urbanisasi tidak hanya dengan adanya faktor penarik saja, tetapi faktor pendorong pun juga berpengaruh terhadap masyarakat yang melakukan urbanisasi. Faktor pendorong diantaranya :
a. Lahan Pertanian yang Semakin Sempit
Lahan pertanian di desa yang semakin sempit, yang pada umumnya pekerjaan masyarakat desa bertani membuat masyarakat bingung untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.Karena lahan di desa semkin sempit maka warga desa pun mengambil inisiatif untuk mencari pekerjaan di kota, agar dapat memenuhi kehidupan
b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana di desa
Kurangnya sarana dan prasarana di desa adalah salah satu faktor warga desa melakukan perpindahan ke tempat yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai
c. Memiliki Impian Kuat Menjadi Orang Kaya
Adanya suatu keinginan yang kuat untuk menjadi orang kaya dapat membuat masyarakat desa terdorong untuk melakukan urbanisasi
C. Keuntungan Urbanisasi.
Segala sesuatu, memiliki keuntungan yang banyak maupun kekurangan yang banyak pula, akan tetapi keuntungan dapat menutupi kekurangan. Begitu juga urbanisasi, urbanisasi memiliki keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat desa maupun masyarakat kota. Keuntungannya sebagai berikut :
a. Memodernisasikan Warga Desa
Keidentikan warga desa sebagai masyarakat tradisional yang gagap akan teknologi dapat di hilangkan dengan melakukan urbanisasi, modern dalam ilmu pengetahuan, dan kebiasaan masyarakat dikota. Urbanisasi dikatakan dapat memodernkan warga desa, karena masyarakat desa tidak ingin ketinggalan zaman di kota besar.
Pengertian modernisasi warga pedesaan tidak semata-mata dalam arti fisik, seperti misalnya membangun fasilitas perkotaan, namun membangun penduduk pedesaan sehingga memiliki ciri-ciri modern penduduk perkotaan. Dalam hubungan inilah lahir konsep urbanisasi pedesaan Konsep urbanisasi pedesaan mengacu pada kondisi di mana suatu daerah secara fisik masih memiliki ciri-ciri pedesaan yang kental, namun karena ciri penduduk” yang hidup didalamnya sudah menampakkan sikap maju dan mandiri, seperti antara lain mata pencaharian lebih besar di nonpertanian, sudah mengenal dan memanfaatkan lembaga keuangan, memiliki aspirasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan, dan sebagainya, sehingga daerah tersebut dapat dikategorikan sebagai daerah perkotaan.
b. Menambah Pengetahuan Warga Kota
Menambah pengetahuan akan sesuatu yang belum pernah diketahui, seperti cara mengobati tradisional, misalnya warga kota yang tidak punya uang untuk berobat, dapat meminta tolong kepada warga desa untuk membuatkan obat-obat tradisional, yang dapat menyembuhkan penyakitnya tanpa biaya yang lebih.
D. Dampak-dampak Urbanisasi.
Urbanisasi memiliki dampak-dampak yang akan berpengaruh terhadap penduduk desa atau penduduk kota sekalipun. Dampak urbanisasi dibagi menjadi dua, 1) Dampak positif. 2) Dampak negatif. Semua dampak sangat berkesinambungan terhadap keadaan masyarakat dikota maupun didesa.
a. Memberikan Lapangan Pekerjaan
Bagi masyarakat desa mencari pekerjaan didesa sangatlah mudah karena sudah terbiasa dalam bekerja misalnya, bertani. Akan tetapi jika masyarakat desa mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dikota sangatlah susah, maka dari itu masyarakat kota yang selalu dalam keadaan sibuk membutuhkan tenaga masyarakat desa, yang mencari pekerjaan untuk membantu meringankan beban masyarakat desa yang sulit mencari pekerjaan.
b. Memacu perkembangan desa
Semakin banyaknya penduduk yang melakukan urbanisasi, membuat masyarakat didesa yang tidak melakukan urbanisasi semakin terpacu untuk mengembangkan desa dengan menambah fasilitas yang ada bahkan memperbaruinya dengan hasil yang diperoleh, karena mereka fikir bahwa didesa juga dapat berkembang.
c. Memacu seseorang/kelompok untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
Para urban yang melakukan urbanisasi dikarenakan kurang layaknya pendidikan didesa, mereka pun terpacu karena dikota tingkat ilmu pengetahuannya tinggi. Dan mereka pun terpacu untuk bisa meningkatkan lagi ilmu pengetahuan yang mereka dapat.
d. Tumbuhnya industri kecil di pedesaan
Urbanisasi tidak hanya berdampak dikota saja bahkan mungkin didesa, masyarakat yang tidak melakukan urbanisasi pun bisa bekerja sendiri dengan cara mendirikan industri-industri kecil didaerah yang mereka tinggali. Seperti menjual hasil panennya kepada konsumen yang memerlukan.
a. Terjadinya kepadatan penduduk di kota
Dampak negatif yang didapat jika melakukan urbanisasi, adalah semakin banyaknya penduduk yang tinggal dikota, dan kota pun dibuat padat oleh para urban karena tidak meratanya persebaran
b. Meningkatnya pemukiman kumuh di kota
Semakin tingginya para urban yang menetap dikota, yang tidak dapat tempat tinggal yang layak, mereka pun membuat pemukiman-pemukiman sendiri dengan bahan triplek bahkan kardus membuat kota pun penuh dengan pemukiman kumah.
c. Perkembangan dan pertumbuhan desa menjadi lambat
Dampak yang didapatkan bagi para penduduk desa adalah lambatnya perkembangan dan pertumbuhan didesa, dikarenakan sumber daya manusia (SDM) yang kurang dalam mengatasi masalah tersebut.
d. Meningkatnya pengangguran
Dampak negatif yang disebabkan oleh urbanisasi selanjutnya adalah semakin tingginya tingkat pengangguran didaerah perkotaan, karena semakin banyak yang melakukan urbanisasi, semakin berkurangnya lapangan pekerjaan, sehingga membuat pengangguran semakin tinggi.
e. Meningkatnya kriminalitas
Dampak negatif yang diterima jika melakukan urbanisasi adalah semakin tingginya tingkat kriminalitas dikota dikarenakan masalah ekonomi yang menghadang dikota. Misalnya meningginya tingkat pencurian, penculikan anak-anak kecil
f. Pemandangan kota tidak layak
Semakin banyak yang melakukan urbanisasi, semakin banyak pula masalah yang menghadang dikota, karena tingginya tingkat para urban yang melakukan urbanisasi membuat kota pun semakin ramai bahkan membuat kota pun semakin sesak.
g. Terjadinya dekadensimoral Semakin banyaknya pengangguran dikota, yang disebabkan oleh para urban, membuat semakin tingginya masalah tentang moral, karena kurangnya ekonomi membuat sebagian orang pun melakukan hal-hal yang tidak terpuji, misalnya perempuan-perempuan rela menjual dirinya untuk memenuhi kehidupannya.
h. Terjadinya pencemaran lingkungan
Urbanisasi yang dilakukan oleh para pendatang, membuat kota pun semakin padat sehingga harus mencari tempat tinggal yang layak, maka dari itu para urban pun rela tinggal di bawah jembatan. Mereka pun melakukan segala sesuatu disana, dari mencuci, mandi, bahkan membuang kotoran mereka, sehingga membuat lingkunga tercemar
BAB III
PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Alur lingkar kegiatan ekonomi adalah hubungan timbal balik antara konsumen (firms) dan produsen (household) dalam satu pola. Arus lingkar kegiatan dapat berlangsung diantara pelaku-pelaku ekonomi.
Perkonomian sederhana adalah gambaran aliran-aliran atau perputaran arus uang diantara tiga pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah.Ciri-ciri rumah tangga keluarga dan perusahaan dalam perekonomian sederhana adalah sebagai berikut : Dalam perekonomian ini pemerintah tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi dan tidak ada perdagangan luar negeri.
a. Setiap rumah tangga tidak ada yang menabung pendapatannya, karena setiap pendapatan dihabiskan untuk membeli barang dan jasa.
b. Setiap produsen akan menjual semua barang yang diproduksi sehingga tidak ada rencana untuk penyediaan stok barang.
c. Dari waktu ke waktu produsen tidak melakukan penanaman modal.
Perekonomian terbuka adalah gambaran aliran-aliran atau perputaran arus uang diantara pelaku-pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Perekonomian ini lebih rumit dibandingkan dengan perekonomian sederhana.
Pelaku kegiatan ekonomi masyarakat dikelompokkan atas empat kelompok besar, yaitu rumah tangga keluarga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri.
Rumah tangga keluarga adalah golongan yang terdiri atas beberapa orang yang sangat memerlukan kebutuhan yang tidak terbatas, untuk memenuhi kebutuhannya orang harus bekerja agar dapat memperoleh uang.
Cara yang dilakukan agar mendapatkan uang oleh Rumah tangga keluarga, yaitu sebagai berikut :
a. Menawarkan tanah atau rumah yang dimiliki kepada pihak lain untuk emenerima balas jasa.
b. Menawarkan modal yang dimiliki untuk mendapatkan bunga.
c. Menawarkan sumber tenaga kerja untuk mendapatkan balas jasa.
d. Menawarkan keahlian yang dimiliki.
Kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga sebagai berikut :
a. Menyediakan dan menyerahkan faktor produksi.
b. Menerima imbalan atas faktor produksi yang dimiliki.
c. Mengonsumsi barang dan jasa.
Perusahaan termasuk pelaku dalam kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan produksi, yaitu meningkatkan kegunaan suatu barang. Dalam ekonomi alat yang dihimpun untuk meningkatkan kegunaaan barang disebut faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi sangat berperan aktif dalam produksi perusahaan untuk menghasilkan output atau barang dan jasa hasil produksi.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut:
a. Mengolah faktor produksi yang diterima dari rumah tangga konsumen.
b. Membayar imbalan atas penggunaan faktor produksi.
c. Menerima pembayaran atas penjualan barang dan jasa.
d. Menjual hasil produksi kepada rumah tangga konsumen.
Pemerintah melakukan kegiatan ekonomi dengan motif ekonomi social (social economy), yaitu motif mencari penghasilan.
Aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah dalam kegiatan ekonomi:
a. Mengeluarkan undang-undang, peraturan yang bertujuan untuk mengumpulkan dana.
b. Menjalin hubungan ekonomi dengan berbagai Negara.
c. Melakukan kegiatan langsung, pemerintah secara langsung melakukan kegiatan ekonomi di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
d. Membelanjakan penerimaan negara.
Tugas pemerintah :
a. Merangsang produksi melalui pajak dan subsidi.
b. Mengawasi peredaran uang.
c. Mengatur perekonomian dengan peeraturan.
d. Menjalankan sendiri berbagai jenis perusahaan.
Peranan masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi sangat penting. Hasil produksi dalam negeri tidak hanya diperuntukkan untuk konsumen dalam negeri saja, melainkan juga kepada masyarakat luar negeri.
Sistem ekonomi adalah suatu cara yang dilakukan bangsa untuk mengatur kehidupan ekonomi bangsa tersebut, dengan cara mereka masing-masing. Pemerintah hanya memberikan sarana kepada masyarakatnya.
Sistem ekonomi mempunyai berbagai sistem-sistem yang dapat dibagi dalam berbagai macam, yakni empat macam: 1) Sistem Ekonomi Tradisional;2) Sistem Ekonomi Komando;3) Sistem Ekonomi Pasar/Liberal;4) Sistem Ekonomi Campuran.
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi dasar, yang masih menggunakan kebiasaan atau adat masyarakat yang berpola dari nilai budaya masyarakat tersebut. Sistem ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional:
a. Tidak ada pembagian kerja.
b. Peranan masyarakat dalam berusaha masih kurang.
c. Masih ada barter.
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
a. Tidak adanya konflik
b. Tidak menimbulkan stress bagi masyarakat
c. Tidak adanya persaingan
Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
a. Bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja.
b. Tidak memperhitungkan efisiensi penggunaan sumber daya secara maksimal.
Sistem ekonomi komando adalah kegiatan ekonomi yang diatur dan ditentukan oleh pemerintah.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando.
a. Perencanaan ekonomi, produksi, diawasi secara terpusat.
b. Kebutuhan rakyat terpenuhi secara menyeluruh dan merata.
Kelebihan Sistem Ekonomi Komando.
a. Jarang terjadi krisis ekonomi.
b. Tidak ada kelas-kelas masyarakat.
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando.
a. Hak milik perseorangan tidak diakui
b. Informasi tidak akurat, karena panjangnya jalur birokrasi
Sistem perekonomian kapitalis yang bebas dalam berusaha. Sistem ini memberi kebebasan kepada anggota masyarakat untuk meningkatkan kegiatan ekonomi yang akan dilakukan.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar/Liberal:
a. Semua alat dan sumber produksi bebas dimiliki seseorang.
b. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat disemua sektor.
c. Adanya persaingan antar pengusaha.
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar/Liberal
a. Setiap individu memiliki kebebasan untuk mengatur kehidupan ekonomi sesuai dengan bakat dan keterampilan masing-masing.
b. Dapat memproduksi berbagai macam barang berkualitas.
c. Dapat mendorong daya saing dan daya usaha.
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar/Liberal
a. Mendorong terjadinya krisis ekonomi.
b. Terjadinya monopoli.
c. Akibat dari kebebasan, yang kuat menindas yang lemah.
Sistem yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Sistem ini hanya mempunyai kelebihan.
Kelebihan sistem ekonomi campuran:
a. Tugas pemerintah tidak terlalu berat.
b. pertumbuhan ekonomi akan stabil, karena adanya campur tangan pemerintah
(1998). In K. K. Gie, Gonjang-Ganjing Ekonomi Indonesia: Badai Belum Akan Segera Berlalu. PT Gramedia Pustaka Utama.
(2006). In M. Dr. H. Arman Bey Siregar, Sistem Ekonomi Zaman berZaman. SAKIENAH Press.
(2009). In Sukardi, Ekonomi 1 Untuk SMA/ MA (p. 170). Jakarta: Pusat Perbukuan.
(2011). Retrieved from http://www.wikipedia.org.
(2011). Retrieved from http://ochasubracha.wordpress.com.
(2011). Retrieved from http://robbyalexandersirait.wordpress.com.
(2011). In T. P. KTI, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiyah. Tangerang: Daar el-Qolam Press.