Blog Al Imam

  • Home
  • Kumpulan Makalah
  • 404
Home » Kumpulan Makalah » Makalah Tentang Prosedur Pelaksanaan Penelitian tindakan Kelas

Makalah Tentang Prosedur Pelaksanaan Penelitian tindakan Kelas



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tindakan Kelas Prosedur adalah langkah-langkah yang dilalui atau yang harus dijalankan dalam melakukan suatu kegiatan. Pelaksanaan adalah bagaimana menjalankan langkah-langkah atau prosedur dalam suatu kegiatan. Prosedur penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu upaya dari pihak terkait, khususnya guru sebagai pengajar, untuk meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar ke arah tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran itu sendiri. Penelitian Tindakan Kelas bukan hanya bertujuan mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi seperti kesulitan siswa dalam mempelajari pokok-pokok bahasan tertentu, tetapi yang lebih penting lagi adalah memberikan pemecahan masalah berupa tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasilbelajar.
           Pembahasan berikutnya akan menguraikan prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila diperlukan, pata tahap selanjutnya disusun rencana tinda lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya. Sesudah menetapkan pokok permasalahan secara mantap langkah berikutnya adalah: perencanaan tindakan,pelaksanaantindakan,pengumpulan data, (pengamatan/observasi), dan Refleksi (analisis dan interprestasi).



B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini :
1.      Bagaimana cara Penetapan Fokus Masalah dalam PTK ?
2.      Bagaimana Perencanaan tindakan PTK?
3.      Bagaimana Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi PTK?
4.      Bagimana Analisis dan Refleksi PTK?
5.      Bagaimana perencanaan tindak lanjut PTK ?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui  Penetapan Fokus Masalah dalam PTK.
2.      Untuk mengetahui Perencanaan tindakan PTK.
3.      Untuk mengetahui Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi PTK.
4.      Untuk mengetahui Analisis dan Refleksi PTK.
5.      Untuk mengetahui perencanaan tindak lanjut PTK.       
D.    Metode Penulisan
Adapun penulisan dalam makalah ini menggunakan metode telaah pustaka dan internet.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Prosedur Pelaksanaan PTK
            Secara umum, prosedur pelaksanaan PTK terdiri atas lima tahap. Kelima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Penetapan Fokus Masalah
Penetapan fokus masalah dapat dilakukan melalui beberapa langkah. Menurut Tantra, (2005:12) langkah-langkah yang dimaksud adalah:
a)      Merasakan adanya masalah
b)      Mengidentifikasi masalah
c)      Menganalisis masalah, dan
d)     Merumuskan masalah.
2.      Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan untuk melaksanakan tindakan perbaikan terkait masalah penelitian yang telah ditetapkan.
3.      Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi
Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi, merupakan tahapan pengaplikasian semua perencanaan tindakan yang telah disusun. Skenario tindakan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang sesungguhnya. Pada konteks ini, observasi dan interprestasi juga dilakukan secara bersama.
4.      Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi dilakukan untuk memakai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan dalam menyelesaikan masalah penelitian.
5.      Perencanaan tindak lanjut
Perencanaan tindak lanjut merupakan kegiatan yang harus disiapkan jika masalah belum terselesaikan atau target yang ditetapkan belum tercapai.
B.     Langkah-langkah Dalam PTK
            Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur atau siklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Kemmis dan Mc Taggart, (1992) menyatakan prosedur PTK dilaksanakan dengan 4 kegiatan utama atau tahapan yaitu Plan (perencanaan). Action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Secara ringkas tahapan ke
1.      Planning (Rencana)
      Rencana merupakan kegiatan pokok pada tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan PTK. Dengan perencanaan yang baik guru pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong guru untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, guru sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan berdiskusi dengan teman sejawat untuk membangun kriteria dan kesamaan bahasa dan persepsi dalam merancang tindakan perbaikan. Tahapan yang dilaksaksanakan pada tahap perencanaan meliputi Identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan.
a.       Identifikasi Masalah
      Bagaimana memulai Penelitian Tindakan Kelas ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, pertama-tama yang harus dimiliki guru adalah perasaan ketidakpuasan terhadap praktek pembelajaran yang selama ini dilakukannya.
      Untuk memanfaatkan secara maksimal potensi PTK bagi perbaikan proses pembelajaran, guru perlu memulainya sedini mungkin begitu ia merasakan adanya persoalan-persoalan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktek pembelajaran yang dikelolanya, bukan permasalahanyang disarankan, apalagi ditentukan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat berangkat (bersumber) dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi, pembelajaran dan hasil belajar siswa.        Menurut Hopkins (1993) guru dapat menemukan permasalahan tersebut bertitik tolak dari gagasan-gagasan yang masih bersifat umum mengenai keadaan yang perlu diperbaiki, untuk mendorong pikiran dalam mengembangkan fokus permasalahan, kita dapat bertanya pada diri sendiri.
      Berbekalkan kejujuran dan kesadaran untuk mengidentifikasi           masalah, beberapa contoh pertanyaan yang diajukan guru pada diri sendiri (Wardani, dkk, 2007).  
·         Apa yang sedang terjadi di kelas saya ?
·         Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu ?
·         Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
·         Apa yang terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?  
·         Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
           Masalah dalam PTK terkait dengan proses pembelajaran yang
Pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku guru, mitra
peneliti dan siswa. Contoh permasalahan yang di-PTK-kan:
·         Metode mengajar, mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan;
·         strategi belajar, menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar;
·         pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar, mengembangkan metode mengajar yang baru, menambah kemampuan analisis, atau meningkatkan kesadaran diri.
(Manion, 1980: 181). Kriteria dalam penentuan masalah:
·         Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi pengembangan lembaga atau program.
·         Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan. Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak para penelitinya dan waktunya terlalu lama.
·           Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal.      Contoh  masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan:
·           rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan Siswa Kelas IX;
·           rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris;
·           rendahnya kualitas pengelolaan interaksi guru-siswa-siswa.

b.      Analisis Masalah
                        Setelah memperoleh permasalahan-permasalahan melalui proses                    identifikasi tersebut, maka guru peneliti selanjutnya melakukan analisis     terhadap masalah-masalah tersebut untuk      menentukanurgensi             penyelesaian. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi   guru     dalam menganalisis permasalahan adalah sebagai berikut:
·      Pilih permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan       siswanya, atau topik yang melibatkan guru dalam serangkaian    aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah;
·      Jangan memilih masalah yang berada di luar kemampuan             dan/atau kekuasaan guru untuk mengatasinya; Pilih dan tetapkan       permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas;
·      Usahakan untuk bekerja sama dalam pengembangan fokus           penelitian; dan Kaitkan PTK yang akan dilaksanakan dengan      prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan     sekolah.
c.       Perumusan Masalah
            Setelah mengidentifikasi dan menganalisisnya, maka guru selanjutnya perlu merumuskan permasalahan secara lebih jelas, spesifik, dan operasional.  Jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur pengumpulan data serta cara menginterpretasikannya. Perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab yang lebih cermat, sehingga terbuka peluang untuk menjajaki pertanyaan. Perumusan Masalah harus jelas, dinyatakan dengan kalimat tanya. Inti suatu masalah adalah kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Oleh karena itu rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Contoh rumusan masalah sebagai berikut:
NO
Masalah
Rumusan
1
Kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan Siswa SMKN Kelas X.
Siswa SMKN Kelas X mestinya telah mampu mengajukan pertanyaan yang kritis, tetapi dalam kenyataannya petanyaan mereka lebih bersifat klarifikasi

2
Rendahnya kualitas pengelolaan interaksi guru-siswa.
Siswa mestinya memungkinkan setiap siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, tetapi dalam kenyataan interaksi hanya terjadi antara guru dengan beberapa siswa.




d.       Formulasi Solusi dalam Bentuk Hipotesis Tindakan
                        Alternatif perbaikan yang akan ditempuh dirumuskan dalam            bentuk hipotesis tindakan. Hipotesis  tindakan yaitu dugaan mengenai   perubahan perbaikan   yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
            Jadi hipotesis adalah alternative yang diduga dapat memecahkan     masalah yang   ingin diatasi dengan penyelenggaraan PTK.            Hipotesis         tindakan adalah dugaan guru tentang cara terbaik untuk mengatasi             masalah. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, guru         sebagai peneliti perlu melakukan :
·         Merefleksikan pengalaman sendiri sebagai guru.; Diskusi dengan rekan sejawat, pakar pendidikan, peneliti dsb.
·         Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan khususnya yang telah disampaikan dalam kegiatan ilmiah.
·         Kajian teoritik di bidang pelajaran pendidikan;
·         Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan; dan Hasil kajian tersebut, dapat dijadikan landasan untuk membangun hipotesis.
                        Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan.
·         Rumusan alternative tindakan perbaikan berdasarkan hasil kajian.
·         Disamping itu juga perlu ditetapkan cara penilaiannya sehingga dapat memfasilitasi pengumpulan serta analisis data secara cepat namun tepat, selama program perbaikan ini
diimplementasikan.;
·      Pilih alternative tindakan serta prosedur implementasi yang dinilai paling menjanjikan hasil optimal, namun tetap ada dalam jangkauan kemampuan guru untuk  melaksanaannya dalam kondisi dan situasi sekolah yang aktual;
·      Pikirkan dengan seksama perubahan-perubahan (baca : perbaikan-perbaikan) yang secara implisit dijanjikan melalui hipotesis tindakan itu, baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa maupun teknik mengajar guru.
                        Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan        atau hubungan, melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan        memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang    diinginkan.
                        Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini. Situasinya adalah             kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan.       Berdasarkan analisis masalahnya peneliti: Menyimpulkan bahwa siswa-            siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami    makna bahan bacaannya, dan bahwa ‘kesiapan pengalaman’ untuk memahami konteks perlu ditingkatkan. Maka hipotesis tindakannya             sebagai berikut: “Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat        teknik-teknik perbaikan yang tepat dan ‘kesiapan pengalaman’ untuk          memahami konteks bacaan ditingkatkan, maka para siswa akan meningkat       kecepatan membacanya.”
No
Masalah
Rumusan
Hipotesis Tindakan
1
Rendahnya Kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan siswa SMKN Kelas X
Siswa SMKN Kelas X mestinya telah mampu mengajukan pertanyaan yang kritis, tetapi dalam kenyataannya petanyaan mereka lebih , bersifat klarifikasi
Jika tingkat kekritisan pertanyaan Siswa SMKN Kelas X dijadikan penilaiankualitas partisipasimereka setelah diberi contoh dengan pembahasannya, kemampuan mengajukan pertanyaan kritis mereka akan meningkat.



e.       Persiapan Pelaksanaan Tindakan
                        Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti perlu melakukan   berbagai persiapan sehingga komponen yang direncanakan dapat dikelola      dengan baik. Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh adalah             sebagai berikut :
·         Menentukan Jadwal dan Materi pembelajaran.; Membuat perangkat dan     skenario pembelajaran (Silabus, RPP, LKS, dll) yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, disamping bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan.;
·         Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas seperti gambar-gambar dan alat-alat peraga, dll.; Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan, kalau perlu juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan;
·         Melakukan simulasi pelaksanaan, sehingga dapat menumbuhkan serta mempertebal kepercayaan diri dalam pelaksanaan yang sebenarnya.
·         Dan Sebagai pelaku PTK, guru harus terbebas dari rasa gagal dan takut berbuat kesalahan.

2.       Action (Pelaksanaan Tindakan)
      Jika semua perencanaan tindakan telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan focus o tindakan perbaikan yang telah direncanakan dalam situasi yang focus. Kegiatan pelaksanakan tindakan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga diikuti dengan kegiatan observasi.


3.      Observation (Pengamatan)
                        Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan                pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil             pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga             pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang           sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-       hambatan yang muncul. Secara umum observasi adalah upaya merekam      segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan       berlangsung (dalam hal ini pada saat pembelajaran berlangsung).             Observasi dapat dilakukan secara terbuka dan tertutup.
4.      Reflection (Refleksi)
                        Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sistesis, penafsiran (penginterprestasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya.
                         Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK . dengan kata lain, refleksi merupakan kajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.
                        Jika dari hasil analisis dan refleksi, hasil yang didapat           menunjukkan keberhasilan dan menurut peneliti (sebaiknya setelah      berdiskusi dengan sejawat) permasalahan sudah dapat diatasi,             makaPTKdiselesaikan pada siklus 1. Jika dari hasil analisis dan refleksi,      indikator keberhasilan belum tercapai, maka dirancang kembali rencana      perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 dengan tahapan kegiatan           yang sama dengan siklus 1. Penelitian dapat dilanjutkan pada siklus            berikutnya (siklus 3), jika hasil siklus 2 juga belum memuaskan,             dilanjutkan lagi dengan siklus berikutnya. Mungkin anda bertanya-tanya   berapa siklus PTK dilaksanakan? Pada dasarnya tidak ada ketentuan           berapa siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung pada     ketercapaian indikator kinerja (keberhasilan) yang sudah direncanakan.             Tetapi sebaiknya PTK dilaksanakan tidak kurang dari 2 siklus.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang dasar permasalahannya kita temukan di dalam kelas, dan dapat dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan yang menemukan kesulitan – kesulitan tersebut, sehingga opini diluar mengatakan bahwa sulit membenarkan jika ada anggapan yang mengatakan bahwa suatu permasalah dalam penelitian tindakan kelas hanya diperoleh dari lamunan atau persepsi seorang peneliti.
            Dalam melaksanakan penelitian harus melalui beberapa prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian, begitupun penelitian tindakan kelas terdapat beberapa prosedur yang terdiri atas beberapa kegiatan pokok, yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (observasi) dan reflecting (refleksi).
B.     Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui prosedur pelaksanaan tindakan kelas itu . Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT Bumi Aksara. 2008.
Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung; rosdakarya. 2008.
Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta; Diva Press. 2012.
http://ppm_PTK_2015_pdf.html



Makalah Tentang Prosedur Pelaksanaan Penelitian tindakan Kelas , Pada: 02:59



Share to

Facebook Google+ Twitter

Related with Makalah Tentang Prosedur Pelaksanaan Penelitian tindakan Kelas :

Tags: #Kumpulan Makalah Posted by Anonymous at 02:59

0 comments :

Post a Comment

« Next Prev »
  • Beranda

Labels

  • KUMPULAN LAPORAN PPL
  • Kumpulan Makalah
  • kumpulan proposal
  • Kumpulan Proposal Skripsi
Copyright © 2016 Blog Al Imam All Rights Reserved | Sonic SEO Template