BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Revolusi adalah wujud perubahan sosial yang terjadi
didalam lingkungan sosial yaitu disuatu masyarakat. Revolusi mencerminkan kehidupan
aktual, tindakan manusia, bentuk organisasi, dan institusisosial, revolusi juga
memantulkan umpan balik terhadap kehidupan sosial. Teori revolusi banyak
bersumber dari mitos tentang revolusi , dengan mensintesisikian apa yang
dipikirkan orang banyak tentang suatu kejadian atau perubahan sosial yang
terjadi. Revolusi terjadi karena adanya nilai sosial, ekonomi, politik hukum
yang kuat yang dapat merubah suatu keadaan. Jalannya revolusi terjadi
diberbagai negara yang sangat terkenal di antaranya yaitu yang berpernah
mengalami berubahan revolusi yang cukup besar adalah negara, Inggris, Prancis
Amerika, Meksiko dan Cina.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkanlatarbelakang
yang telahdisampaikan, masalahdapat diperinci seperti :
1.2.1 Apa yang dimaksuddenganrevolusi?
1.2.2 Bagaimanajalannyarevolusisebagaibentukperubahansosial?
1.2.3 Apa yang
dimaksud model revolusi?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkanperumusanmasalahdiatasmakadapatdiketahuitujuandaripembuatanmakalahiniadalahsebagaiberikut
:
1.3.1 Untuk mengetahui tentang
revolusi.
1.3.2 Untuk mengetahui jalannya
suatu revolusi sebagai bentuk perubahan sosial.
1.3.3 Untuk mengetahui
model revolusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Revolusi
Revolusi adalah wujud perubahan sosial paling
spektakuler; sebagai tanda perpecahan mendasar dalam proses historis; pembentukan ulang masyarakat dari dalam pembentukan
ulang manusia. Revolusi tak menyisakan apa pun seperti keadaan sebelumnya.
Revolusi menutup epos lama dan membuka epos baru. Disaat revolusi, masyarakat
mengalami puncak agennya, meledakan potensi traspormasi diri sendiri. Segera
sesudah revolusi, masyarakat dan anggotanya seperti kehidupan kembali, hampir
menyerupai kelahiran kembali. Dalam artinya ini revolusi adalah tanda
kesejahteraan sosial.
Dibanding dengan bentuk perubahan sosial lain,
revolusi berbeda dalam lima hal,yaitu :
1.
Menimbulkan berubahan dalam cakupan
terluas, menyentuh semua tingkat dan dimensi masyarakat; ekonomi, politik,
kultur, organisasi sosial, kehidupan sehari-hari, dan kepribadian manusia.
2.
Dalam semua bidang tersebut,
berubahan radikal, fundumental, menyentuh inti bangunan dan fungsi sosial.
3.
Perubahan yang terjadi historis.
4.
Revolusi adalah pertunjukan
perubahan palingmenonjol
5.
Revolusi membangkitkan emosional
khusus dan reaksi intelektual pelakunya dan mengalami ledakan mobilitas massa,
antusiasme, kegembiraan, optimisme dan harapan.
Revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan
sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
berlangsungrelatif terjadi dengan direncanakan, dimana seringkali diawali
dengan ketegangan atau konflik dalam masyarakat yang bersangkutan. Revolusi
tidak terjadi disetiap situasi dan kondisi masyarakat.
Dalam pengertian umum, revolusi mencakup jenis
perubahan apa pun yang memenuhi syarat-syarat, misalnya yang mengubah wajah
dunia menjadi modern, dalam definisi yang lebih sempit revolusi umumnya
dipahami sebagai perubahan politik.
2.2 Revolusi Sosial
Revolusi sosial merupakan suatu dokrin
diktator proletariat Trotskyisme yang berasal dari Leon trotsky yang juga dikenal
sebagai paham dari komunitas Internasional keempat terhadap stuktur kelas serta
penciptaan aturan-aturan sosial yang baru. Dalam suatu pergolakan, maka akan
terbuka suatu zaman baru dalam kehidupan masyarakat dikarenakan terjadinya
traspormasi yang luas dan fundamental.
1.
Ciri-ciri
Revolusi sosial berlangsung secara
besar-besaran dan tiba-tiba dengan menggunakan kekerasan. Pemberontakan
ditandai oleh perubahan penguasa tanpa ada perubahan sistem kelas sosial atau
distribusi kekuasaan dan pendapat dikalangan kelompok masyarakat tidak termasuk
kedalam revolusi sosial.
2.
Penyebab Revolusi Sosial
a.
Pertama, dikarenakan adanya kekuatan
politik yang sangat terpusat pada negara, maka bermunculan kaum petinggi
pemerintah yang sentralistis, misalnya sistem monarki Perancis sebelum tahun
1789, masa kekuasaan Tsar Rusia sebelum 1917 dan rezim Kuomintang di Cina sebelum tahun1949, sistem
ini menimbulkan kemarahan dan serangan kolektif.
b.
Aliansi militer denga rezim yang
mapan diperlemah,sehingga militer tidak lagi dapat menjadi sarana yang
diandalkan untuk menghancurkan kekacauan domestik.
c.
Krisis politik terjadi dan membuat
rezim yang ada menjadi tidak berdaya, sehingga berujung pada kejatuhannya.
Krisis ini diakibatkan lagi akan jatuhnyamiliter. Contohnya adalah kekalahan
Cina oleh Jepang dalam perang dunia II.
d.
Lapisan penting masyarakat
dikerahkan untuk melakukan pembrontakan yang membawa kaum elit baru naik ke
atas kursi kekuasaan. Revolusi kaum petani biasanya berasal dari pengambilan
tanah oleh tuan tanah, peningkatan secara mencolok pajak atau sewa tanah atau
karena masalah kelaparan, pembrontakan-pembrontakan masyarakat urban umumnya
dipicu oleh naiknya harga bahan-bahan konsumsi dan tingginya angka
pengangguran.
2.3
Jalannya
Revolusi
Sepanjang sejarah yang diketahui,
revolusi menempuh jalan yang sangat berbeda-beda. Perhatian beberapa kasus
revolusi terkenal. Inggris (1640), Amerika (1776), Prancis (1789), Rusia
(1917), Meksiki (1919), Cina (1949) dan Eropa timur dan Eropa Tengah (1989). Analisis sosiologi paling awal
mencoba membuat keseragaman deskripsi tertentu (Brinton, 1965:24). Deskripsi
terkenal sebagai “sejarah alamiah revolusi” (Edwards, 1927; Brintin 1965).
Urutkan Khasnya terdiri dari sepuluh tahap.
1.
Semua revolusi ditandai oleh kodisi
yang disebut “revolutionary prodrome” (Brinton, 1965:27). Meliputi peningkatan
ketidak puasan, keluhan, kekacauan, dan konflik yang disebabkan krisis ekonomi
atau fiskal. Ini paling diderita oleh kelas sosial yang sedang meningkat
ketimbang oleh kelas yang telah malang dan paling menindas.
2.
Terjadinya perpindahan kesetiaan
intelektual (Edwards, 1927). Tersebarnya kritik, percekcokan berorintasi
perubahan, berbagai bentuk agitasi, menyebarnya pamflet politik dan doktrin
yang bertujuan menentang rezim lama. Contohnya kasus revolusi Prancis.
3.
Adanya upaya rezim untuk menangkis
ancaman yang meningkat itu dengan melakukan perubahan sebagaian (misalnya,
prakasa Louis XVI di Prancis, reformasi Stolypin di Rusia), tetapi ini
diartikan sebagai sudah terlambat dan terpaksa, tanda kelemahan, justru makin
memperontak keabsehan rezim lama.
4.
Pemerintah semakin tidak mampu
menjalankan kekuasaan (memerintah) yang beraktibat kelumpuhan negara (Goldtone,
1982:190). Ini akhirnya memberikn peluang kepada kekuasaan revolusioner untuk
merampas kekuasaan.
5.
Munculnya perpecahan internal
dikalangan pemenang revolusioner. Ada golongan konservatif yang berupaya
meminimalkan perubahan, golongan radikal yang ingin maju, dan golongan moderat yang
menghendaki reformasi bertahap.
6.
Golongan moderat yang menang
berupaya memelihara kesinambungan dengan masa lalu dengan memanfaatkan
organisasi dan personel administrasi yang ditinggalkan oleh rezim terdahulu.
7.
Kekuasaan radikal dan ekstrem mampu
mengekploitasi kekacauan yang meluas,
memobilitasi mass dan menggantikan golongan moderat.
8.
Tahap “teror” mulai ketika kekuatan
radikal mencoba memaksakan ketertiban dan menyapu bersih semua bekas razim
lama. Terjadinya kerusuhan sosial memberikan peluang bagi diktator yang kuat
atau pimpinan militer untuk merampas kekuasaan.
9.
Akhirnya keseimbangan dipulihkan
ditahap terakhir dalam arti pulih dari demam revolusi (Brinton, 1965:205).
2.4
Model
Revolusi
Revolusi adalah perubahan sosial dan
kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok
kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat
direncanakan maupun tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dilaksankan
dengan kekerasan maupun tidak.
1. Revolusi
industri
Revolusi industri merupakan perubahan yang mengubah wajah dunia
menjadi modern dari segi teknologi serta budaya.
2.
Revolusi Rusia
Revolusi rusia disebut revolusi Bolshevik proletar, atau komunis
yang menuju kearah tatanan kehiduan yang meng idiologikan kepada komunis. Model
revolusi Bolshevik kemudian ditiru dalam perang saudara Tiongkok pada 1949.
Dalam revolusi Rusia sebuah perubahan sosial yang bersifat revolusi sosial.
3.
Revolusi Perancis
Revolusi Perancis kerap disebut Revolusi Borjuis. Revolusi perancis
ini, yaitu revolusi masyarakat yang bersifat domestik yaitu perubahannya
kedalam revolusi sosial.
4.
Revolusi Amerika
Revolusi Amerika revolusi yang merupakan sebuah pemberontakan untuk
mendapatkan kemerdekaan nasional. Maka dengan begitu, revolusi amerika termasuk
kedalam revolusi nasional
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Revolusi adalah berubahan sosial yang terjadi
berdasarkan faktor yang terjadi didalam suatu daerah atau negara yang
menekankan oleh berubahan masyarakatnya berdasarkan perubahan sosil, seperti
faktor ekonomi, politik, budaya dan hukum. Jalannya revolusi dapat dilihat dari
sejarah revolusi yang dialami suatu perubahan revolusi di suatu negara. Selain
jalnya revolusi pun kita dapat melihat suatu revolusi yang terjadi dari model
dan massa revolusi itu terjadi.
3.2 Saran
Jika
terdapat kekurangan dalam makalah penulis mohon kritik dan saran dari pembaca terutama
dari dosen pengampu mata kuliah perubahan sosial budaya. Semoga dengan adanya
materi ini, pembaca dapat mengimplementasikan dalam berprilaku positif dalam belajar. Terutama dalam memahami tentang revolusi.
DAFTAR PUSTAKA
Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 3. Jakarta: PusatPerbukuan,
DepartemenPendidikanNasional.
Laning, VinaDwi. 2009. Sosiologi. Jakarta: PusatPerbukuan,
DepartemenPendidikanNasional.
Sztompka Piotr. 2002 (Sosiologi Perubahan Sosial). Jakarta Timur : Prenada Media Group.
Goldscheider Carvin. 1971 (Populasi Modernisasi dan Stuktur Sosial). Jakarta : Cv. Rajawali
http://id.wikipedia.org/ ,diaksesSabtu, 27 November 2010
http://syair79.files.wordpress.com/,
Sztompka Piotr, Sosiologi Perubahan Sosial,
hal. 3