Blog Al Imam

  • Home
  • Kumpulan Makalah
  • 404
Home » Kumpulan Makalah » contoh laporan PPL BKI

contoh laporan PPL BKI



LAPORAN PPL BKI
Lokasi
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 YOGYAKARTA




Disusun Oleh:
NURYO HANDOKO
 NIM 11220044


DPL PPL BKI:
Irsyadunnas, M.Ag
NIP.197104131998031006

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
 YOGYAKARTA
TAHUN 2014/2015



PENGESAHAN
Bissmillahirahmanirrahim,
Setelah diadakan pengarahan,  koreksi dan perbaikan seperlunya atas
Laporan PPL BKI  Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Tahun 2014/2015 dari Mahasiswa :

Nama                   : Nuryo Handoko
NIM                     : 11220044
Lokasi                  : MAN  Yogyakarta 1

Maka laporan ini telah memenuhi syarat sesuai dengan pelaksanaan tugas mahasiswa yang bersangkutan, sehingga dapat diajukan sebagai tugas PPL BKI.
Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta,25 Desember 2014



    

              Guru BK/ Pendamping Lapangan





Isni Lestari, S.Pd
NIP.19610126 199403 2 001


Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan





Irsyadunnas, M.Ag
NIP.197104131998031006




KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada kita sehingga kita masih mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan rencana program kerja Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Islam tahun 2014/2015. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberi inspirasi bagi kami untuk tetap peduli kepada sesama.
Alhamdulillah, penyusunan rencana program kerja ini dapat terselesaikan dengan baik atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala partisipasinya kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Dr. H. Waryono, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta  
2.      Bapak Muhsin Kalida, M. Selaku ketua jurusan Bimbingan Konseling Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta  
3.      Bapak Irsyadunnas M,Ag selaku Dosen Pembimbing PPL
4.      Bapak Drs. H. Imam Suja’i Fadly, MPdI selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta.
5.      Ibu Dra. Musta’inatun, MA selaku koordinator umum MAN 1 Yogyakarta
6.      Bapak Drs. R. Khamdan Jauhary dan Ibu Isni Lestari, S.Pd selaku guru Bimbingan dan Konseling kelas X dan XII sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (Guru Pembimbing Lapangan)
7.      Segenap guru-guru, staf TU, dan siswa siswi MAN 1 Yogyakarta
8.      Teman-teman seribu satu kisah yang telah kita lalui bersama, spesial thanks to Amel, Aah, Iwan, dan Nisa, Nice to meet you all....!
9.      Berbagai pihak yang telah membantu proses magang/praktikum dan penulisan laporan yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Harapan penyusun semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

                                                Yogyakarta, 25 Desember 2014
Penyusun,

Nuryo Handoko
11220044


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Praktik Pengalamam Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi, yang dalam ini adalah Universitas Isalam Negeri Sunan Kalijaga. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan untuk membina mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang profesional, bertanggung jawab, berdisiplin dan mengetahui tata cara sebagaimana mestinya seorang guru, untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang akan menunjang terhadap kegiatan PPL dan menunjang terhadap pengembangan profesionalismenya nanti di lapangan yang sebenarnya.
Kegiatan Praktikum dilaksanakan berdasarkan kalender akademik jurusan Bimbingan dan Konseling, kegiatan Praktikum BKI ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2014 dan diakhiri tanggal 18 Desember 2014. Laporan yang kami susun berikut merupakan laporan kegiatan yang dilakukan di sekolah yakni sebagai konselor di bidang pendidikan, sehingga serangkaian kegiatan praktik mencakup latihan Bimbingan dan Konseling serta tugas-tugas kependidikan secara terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
Kegiatan kuliah lapangan yang diprogramkan jurusan Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga dibagi dalam dua periode yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu lokasi meliputi :
1.    Obserfasi
Dilaksanakan pada tanggal 24 September - 1 Oktober 2014. Dilaksanakan sepenuhnya untuk pengumpulan data. Data-data ini dikumpulkan guna melengkapi informasi, dari informasi yang didapatkan diharapakan mahasiswa praktikan mengetahui keadaan seluruh sekolah terkait dengan lingkungan siswa, guru, kepala sekolah dan jajaran lain. Sehingga kelengkapan data ini dapat membantu mahasiswa saat menyusun dan menjalankan program kerja.
2.    Praktikum
Dilaksanakan tanggal 2 Oktober-18 Desember 2014. Pada masa praktikum, mahasiswa terjun secara langsung melaksanakan program-program Bimbingan dan Konseling di bawah bimbingan guru pamong dan berkolaborasi dengan agenda dan program kerja BK di MAN Yogyakarta 1.

B.     Tujuan dan Sasaran atau Fokus PPL
a.      Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
                                 I.          Tujuan umum
1)      Agar siswa dapat memahami bimbingan dan konseling
2)      Melatih kemampuan mahasiswa sebagai calon konselor sebelum terjun langsung kepada masyarakat sebagai guru bimbingan dan konseling di sekolah secara sungguh-sungguh.
3)      Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan teori-teori dengan praktek yang dilaksanakan di sekolah dalam menghadapi berbagai masalah.
4)      Mengevaluasi teori yang didapat dalam perkuliahan.
5)      Agar mahasiswa dapat memahami kemampuan profesinal dirinya sebagai konselor.
6)      Memberi pengalaman bagi mahasiswa tentang profesi bimbingan dan konseling yang nyata.

                              II.          Tujuan khusus
Tujuan khusus praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling sebagai harapan mahasiswa agar mendapatkan serta melaksanakan suatu tujuan khusus PPL bimbingan dan konseling diantaranya sebagai berikut:
1)      Agar mahasiswa dapat mempelajari penyelenggaraan administrasi sekolah.
2)      Agar mahasiswa memperoleh pengalaman tentang profesi bimbingan dan konseling yang nyata.
3)      Agar mahasiswa mengetahui penggunaan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling.
4)      Agar mahasiswa memperoleh pengalaman dalam melaksanakan dan menerapkan layanan BK.
5)      Agar mahasiswa memperoleh pengertian struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi BK serta deskripsi tugas masing-masing.
b.      Sasaran Atau Fokus Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Sasaran PPL adalah pembentukan pribadi calon pendidik yang memilki seperangkat pengetahuan, nilai, sikap dan pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesi tenaga kependidikan dan pengajaran baik di sekolah, selain itu mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu teoritiknya di dalam praktek lapangan.
Sasaran pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu diberbagai Instansi seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik sekolah Negeri, Swasta Umum maupun Muhammadiyah.

C.    Kegiatan Mahasiswa
a.      Kegiatan Praktik Di Sekolah
Kegiatan praktik di sekolah yang telah dilakukan oleh praktikan antara lain:
Praktikan mencoba mengenal, mengamati, melaksanakan, membantu kegiatan atau komponen-komponen yang ada dalam sekolah, seperti membantu menyusun, mengolah, dan melengkapi administrasi sekolah maupun Bimbingan dan Konseling (BK). Dari semua itu dapat membuat para praktikan mengetahui lebih detail tentang kegiatan yang ada dalam sekolah sealain proses belajar mengajar dan ekstrakurikuler, hal-hal apa saja yang perlu di tata baik dalam komponen guru, siswa maupun segala hal yang berkaitan dengan administrasi sekolah.

b.      Kegiatan Belajar Mengajar
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di MAN Yogykarta 1 dimulai pukul 07.00-14.30 pada hari senin, selasa, rabu, kamis, dan sabtu, sedangkan pada hari jum’at di mulai pada pukul 07.00-11.00. Pada pukul 07.00-07.15 WIB siswa mauk kelas dan membaca Al-Qur’an atau tadarusan dengan didampingi guru yang jadwal mengajar jam pertama. Setelah itu kegiatan belajar mengajar dimulai. Hari senin sampai hari sabtu waktu istirahat pukul 09.30-10.00 WIB. Pada saat istirahat, sebagian siswa pada jajan, namun tidak sedikit siswa melakukan shalat Dhuha. Jam istirahat berakhir pada pukul 11.45-12.30 WIB. untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah. Untuk siswa wanita yang berhalangan atau udzur.
Setiap hari Senin awal bulan siswa melaksanakan upacara bendera. Untuk jadwal kegiatan belajar mengajar BK atau masuk kelas praktikan disesuaikan dengan jadwal jatah masuk BK ke kelas.
D.    Identitas Lembaga/Sekolah
Nama Sekolah                              : Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta
Alamat Sekolah                            : Jl. C. Simanjuntak No. 60 Yogyakarta 55223
Telepon/Hp/Fax                           : (0274)-513327 Fax (0274) 513327
Status Sekolah                             :  Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah              :  Terakreditasi A
E.     Profil Lembaga/Sekolah
1.      Sejarah Singkat MAN 1 Yogyakarta
Perjalanan MAN Yogyakarta I dimulai pada tahun 1950 ketika Departemen Agama mendirikan tiga sekolah SGAI (Sekolah Guru Agama Islam) putra dan putri serta SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama) secara de facto. SGHA inilah yang dalam perjalannya merupakan titik awal MAN Yogyakarta I. Pendirian tiga sekolah di lingkungan Departemen Agama ini secara de jure dengan Surat Penetapan Menteri Agama No. 7 Tanggal 5 Februari 1951.
  Usia SGHA hanya berlangsung tiga tahun, pada tahun 1954 SGHA oleh Departemen Agama dialihfungsikan menjadi PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri). Perubahan fungsi ini ditujukan guna menyiapkan dan membentuk hakim-hakim yang saat masa tersebut kebutuhannya sangat besar. Berubahnya PHIN menjadi MAN Yogyakarta I yang secara kejenjangan merupakan sekolah setingkat dengan SMA (Sekolah Menegah Atas). MAN sebagai sekolah yang sederajat dengan SMA secara kelembagaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Surat Keputusan Nomor : 0489/U/1999 yang menyatakan bahwa MAN merupakan SMU berciri Agama Islam. Dengan dikeluarkannya SK Mendibud RI memberikan bukti nyata bahwa MAN Yogyakarta I dalam pembelajarannya menerapkan ketentuan dan ketetapan yang dijalankan oleh SMA pada umumnya dengan ciri khususnya Pendidikan Agama Islam mendapatkan preoritas yang lebih banyak dibanding dengan kurikulum yang diterapkan di lingkungan SMA.
Seiring dengan perjalanan waktu dan berbagai perubahan kurikulum nasional untuk tingkat pendidikan menengah (SMA), MAN Yogyakarta I tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai sekolah Agama Islam setingkat SMA yang dikelola Departemen Agama. Di tengah-tengah persaingan yang kompetetif dengan SMA, MAN Yogyakarta I merupakan idola terhadap dunia pendidikan Islam, dengan siswa peserta didik kurang lebih 30 % berasal dari luar D.I. Yogyakarta terutama yang berbasis pesantren dan lingkungan Agama Islamnya berakar kuat seperti Demak, Kudus, Pantura dll. Lulusan MAN Yogyakarta I telah banyak yang berhasil melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS (perguruan Tinggi Swasta) di dalam negeri ataupun di luar negeri seperti di Al Azhar (Mesir) dan Pakistan, Kuwait, dan lainnya.
Sejarah singkat gambaran sejarahnya adalah sebagai berikut :
1.        SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama)
Tahun 1950/1951-1954
2.        PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri)
Tahun 1954-1978
3.        MAN 1 (Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1)
Tahun 1978-sekarang
Lokasi gedung MAN Yogyakarta 1 ini terletak di wilayah kodya Yogyakarta bagian utara yang berdekatan dengan perbatasan wilayah kabupaten Sleman dengan memiliki luas tanah kurang lebih 2 hektar. Secara geografis letak MAN Yogyakarta 1 dapat digambarkan sebagai berikut :
1.             Sebelah utara dibatasi oleh jalan Prof. Dr. Sardjito
2.             Sebelah timur dibatasi oleh jalan. C. Simanjuntak
3.             Sebelah barat dibatasi dengan gedung Fisipol UGM
4.             Sebelah selatan dibatasi oleh gang kampong Terban

2.      Visi dan Misi Sekolah
a.       Visi Sekolah dari MAN Yogyakarta 1 adalah sebagai berikut :
ULIL ALBAB
UL       = Unggul
IL        = Ilmiah
Al        = Amaliyah
BA       = Ibadah
B          = Bertanggung jawab
                        Dengan penjelasan bahwa MAN Yogyakarta 1 berusaha mencetak siswanya dengan keunggulan ilmu pengetahuan dan agama islam, keilmiahan pola pikir, dan mewujudkan amal ibadah serta dapat mempertanggung jawabkan seluruh aspek kegiatannya.
b.      Misi
1)        Menumbuhkan dan meningkatkan keimana, ketakwaan, dan ibadah serta akhlakul karimah sehingga menjadi pedoman hidup
2)        Menumbuhkembangkan nilai sosial dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
3)        Melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran secara efektif dan efisien agar siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
4)        Meningkatkan pembelajaran terhadap siswa melalui pendidikan yang berkarakter unggul, berbudaya, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
5)        Menumbuhkan semangat juang menjadi yang terbaik kepada siswa dalam bidang akademik dan non akademik
6)        Mempersiapkan dan memfasilitasi siswa untuk studi lanjut ke perguruan tinggi
7)        Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam kehidupan di masyarakat dan pelestarian lingkungan

c.       Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling MAN Yogyakarta 1
Bimbingan dan Konseling di MAN Yogyakarta 1 tahun 1978, hal ini di latar belakangi karena banyaknya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Adanya bimbingan konseling di MAN Yogyakarta 1 bertujuan untuk membantu perkembangan siswa secara optimal. Selain itu, adanya layananan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi-sosial, pendidikam dan karir.
Dalam pelaksanaannya, bimbingan dan konselingyang ada di MAN Yogyakarta 1 memiliki system pengorganisasian kegiatan. Sistem pengorganisasian kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan yang mengatur cara  kerja, prosedur kerja dan pola atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian  yang baik dalam pengaturan kegiatan bimbingan dan konseling ditandai oleh adanya dasar dan tujan organisasi, personil dan perencanaan yang matang.
Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling di MAN Yogyakarta 1 meliputi segenap unsur yang dapat digambarkan dalam organigram berikut:


Tabel I
struktur organigram bimbingan dan konseling MAN Yogyakarta 1
No.
Nama
Pendidikan
Jabatan
1.
Drs. R Khamdan Jauhary
S3
Koordinator dan Guru BK kelas XII
2.
Isni Lestari, S.Pd Drs.
S1
Guru BK kelas X
3.
H.Mulyadi, S.Pd. MA.
S2
Guru BK kelas XI
4.
Moh. Afif Jerusalem, S.Pd
S1
Administator BK

3. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling
Ruang BK merupakan salah satu sarana penting yang turut mempengaruhi keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Secara geografis lokasi ruang BK MAN Yogyakarta 1 menempati ruangan sebelah barat, dan sebelah utara asrama putra. Sedangkan ditinjau dari keadaan ruangan BK dan segi luas ruangan sudah cukup memenuhi standar ideal, diantaranya
No
Nama Sarana dan Prasarana
Jumlah
Keterangan
1
Ruang Guru BK
1
Baik
2
Ruang Bimbingan Konseling
1
Baik
3
Bagan Mekanisme Bimbingan dan Konseling
1
Baik
4
Bagan Program Kegiatan Layanan BK
1
Baik
5
Bagan Bank Data Siswa MAN Yogyakarta 1
1
Baik
6
Bagan Struktur Organigram BK MAN Yogyakarta 1
1
Baik
7
Majalah Dinding
1
Baik
8
Kotak Surat
1
Baik
9
Meja Guru
4
Baik
10
Lemari
5
Baik
11
TV
1
Baik
12
Kipas Angin
3
Baik
13
Rak Buku
1
Baik
14
Meja Konseling
1
Baik
15
Kursi guru 4
3
Baik
16
Kursi Tamu
12
Baik
           
d.                Administrasi Bimbingan dan Konseling MTs N Yogyakarta 1
1.      Administrasi BK Perkelas
Administrasi BK Perkelas dilaksanakan untuk mengetahui kondisi keberadaan siswanya, dimana administrasi ini terdiri dari buku pemanduan kehadiran siswa, grafik ketidakhadiran siswa, catatan wali kelas, tabel sosiometri dan sosiogram siswa.
2.       Administrasi BK persiswa
Administrasi BK persiswa digunakan untuk mengetahui kondisi siswa secara individu, yakni terdiri dari buku pribadi siswa dan data hasil Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Siswa (IKMS), sosiometri.
3.       Pola BK 17 Plus
Dalam pelayanan terdapat beberapa bimbingan dan layanan  yang bersifat pokokmaupun pendukung, sehingga berfungsi lebih efektif dan efesien. diantaranya:
1.      Bimbingan
2.      Bimbingan Belajar
3.      Bimbingan Sosial
4.      Bimbingan Karis
5.      Bimbingan Kehidupan Berkeluarga
6.      bimbingan Kehidupan Keberagaman
7.      Lanayan Orientasi
8.      Layanan Informasi
9.      Layanan Penempatan/Penyaluran
10.  Layanan Konseling Perorangan
11.  Layanan Konseling Kelompok
12.  Layanan Bimbingan Kelompok
13.  Layanan Penguasaan Konten
14.  Layanan Mediasi
15.  Layanan Rumah
16.  Konferensi Kasus
17.  Tampilan Kepustakaan
4.      Jadwal Program BK
Program BK terdiri dari program tahunan, program bulanan, program mingguan, dan program harian, yang masing-masing sudah tersusun dengan rapih.
5.      Rekap daftar inventaris ruangan
Rekap daftar inventaris merupakan catatan dari kelengkapan yang ada di dalam bimbingan dan konseling, agar nantinya bisa terlihat barang yang masih ada dan yang hilang.
6.       Buku Administrasi BK
BK di sekolah ini terdiri dari bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir, keluarga, keberagaman, home visit dan catatan anekdot.

7.       Daftar piket BK
Jadwal piket ini sebagai konsekuensi kedisiplinan BK yang dalam satu minggu guru BK hadir penuh dan dalam satu harinya minimal 5 jam berada di sekolah.


8.       Evaluasi BK
Catatan keberhasilan BK dibuat dalam rangka untuk mengetahui keprofesionalan guru BK dalam mendampingi siswanya, baik itu mendampingi siswa bermasalah atau siswa yang berprestasi dalam belajarnya. Sehingga dapat mengetahui kekurangan dari setiap programnya dan untuk menjadi lebih baik dalam pelaksanaan program selanjutnya.








BAB II
PROGRAM KERJA

A.     Rencana Program Kerja

1.      Kelompok

Adapun beberapa rencana program kerja individu yang akan di laksanakan PPL UIN BKI di MAN Negeri Yogyakarta 1 yang telah disepakati bersama antara anggota praktikan, guru BK dan Sekolah diantaranya:

Kegiatan
Target
Bidang Layanan
Waktu Pelaksanaan
Bimbingan Kelompok
Kelas X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3
-          Layanan Orientasi
-          Layanan Informasi
-          Layanan Penguasan Konten
-          1 X Selama 2 Minggu  (satu kelas)
Konseling Kelompok
Kelas X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3
-          Layanan Informasi
-          Layanan Penguatan
-          Layanan Konsultasi
-          1 X Selama 2 Minggu
(satu kelas)

Konseling Individual
Kelas X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3
-          Layanan konseling perorangan
-          Layanan Informasi
-          Layanan Penguatan
-          Layanan Konsultasi
-          2 X Selama 1 Minggu
Bimbingan Klasikal
Kelas XII (incidental)
-          Layanan Orientasi
-          Layanan Informasi
-          1 x Selama PPL
Home Visit
Incidental
Insidental
Insidental



B.     Pelaksanaan Program Kerja

NO
PROGRAM KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN BULAN
ket
sep
Okt
Nov
Des
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Bimbingan Kelompok














2
Konseling Kelompok












v


3
Konseling Individual


 V


v

v



V


v



4
Media BKI







v








C.     Analisis Hasil Pelaksanaan

1.      Program Kerja Individual
a.       Konseling individhual
Konseling individual adalah layanan dalam bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif atau pengetasan masalah berbagai problem yang berbeda-beda yang dialami oleh klien, dalam pelaksanaan konseling individual dilakukan secara face to face. Sedangkan tempat disesuaikan dengan keinginan oleh klien. Adapun jumlah yang sudah yang ditangani sebanyak 5 orang. Dalam pelaksanaan konseling individhual ini siswa belum banyak yang secara suka rela datang sendiri keruang BK untuk konseling, akan tetapi masih perlu di pangil. Dalam proses pemangilan siswa di dasarkan dari hasil IMS, dan hasil konsultasi dengan wali kelas siswa tersebut. Dari data yang terkumpul tadi maka di analisi mana siswa yang perlu segeran untuk diberikan bimbingan konseling.
b.      Bimbinan kelompok
Bimbingan kelompok ditunjukan pada siswa kelas XII sebanyak 4 siswa. Bimbingan kelompok ini untuk membimbing siswa yang mempunyai peringkat 5 terbawah dari hasil UTS. Adanya bimbingan kelompok berfungsi sebagai bentuk bimbingan  belajar dalam prestasi sekolah secara prevektif, sehingga dapat membantu dalam kesulitan belajar dan memotivasi dalam belajar.
c.       Konseling kelompok
Konseling kelompok ini dilakukan 1 kali selama kkn,  bimbingan kelompok di lakukan dengan 5 orang  x mia , 3 perempuan dan 2 cow dalam bimbingan kelompok fokus pembahasan yang dibahas adalah bagaimana bagaimana belajaryang efektif. 
d.      Media BKI
Media BKI adalah bentuk layanan informasi secara tidak langsung yang di publikasikan melalui media cetak dan majalah dinding BK MAN Yogyakarta 1.


































BAB III
PELAKSANAAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING
A.      Deskripsi Proses dan Hasil yang Dicapai
1.      Assesment Perkembangan Siswa dan Lingkungan
Pelaksanaan assesmen perkembangan siswa dalam rangka memahami siswa yang akan dilayani dalam kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1 dengan menggunakan instrument IMS (Indeks Masalah Siswa). IMS ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan sebuah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mengganggu siswa berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik tingkat sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) yang berhubungan dengan masalah-masalah pribadi,sosial,belajar dan karir.
Hasil analisis IMS digunakan sebagai acuan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling baik secara individu ataupun kelompok
1.      Observasi
a.       Observasi sekolah
Observasi sekolah dilakukan oleh mahasiswa pada hari Rabu, 24 September 2014 yang tujuannya agar mahasiswa dapat mempelajari dan mengetahui gambaran keadaan lingkungan sekolah dan perkenalan dengan semua guru dan staf di sekolah tempat PPL, sehingga pada saat PPL praktikan sudah tinggal menjalankan program-program dengan baik.
Setelah melakukan obserbasi ini, diharapkan praktikan mampu mengendalikan ruang kelas saat mengajar, mampu menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik, serta mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang aktif dan kondusif.
2.      Asesmen Perkembangan siswa
a)     Data Pribadi Siswa
b)   Data hasil ujian siswa

2.      Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan (Komprehensif)
Program Bimbingan dan Konseling yang diterapkan di MAN Yogyakarta 1 adalah program BK Komprehensif. Bimbingan Konseling komprehensif sendiri adalah suatu program penidikan di sekolah yang diberkan oleh konselor sebagai penanggung jawab dan pelaksana program bimbingan konseling di sekolah. dalam pekembanganya para ahli bimbingan dan konseling selalu mengadakan penelitian dan pembaharuan pada layanan yang diberikan di sekolah. Bimbingan konseling sendiri di Indonesi sejak tahun 1975 sampai tahun 2011 telah mengalami perubahan-perubahan sebagai bentuk pengembangan layanan yang mengikuti perkembangan dunia. pada awalnya bimbingan konseling dikenal sebagai bentuk layanan yang diberikan sekolah kepaa sisiwa yang bermasah atau mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. namun ketika kondisi jaman berkembang pesat seperti pada masa sekarang ini bimbingan konseling tidak lagi berperan sebagai pembantu konseli(siswa yang memerlukan bantuan konselor) dalam menyelesaikan masalah.
Bimbingan konseling komprehensif yang telah dikenalkan sekarang ini adalah program bimbingan konseling yang bertujuan untuk memandirikan peserta didik. bentuk layanan yang diberikan tidak lagi berfungsi membantu peserta didik menyelesaikan masalahnya namun mengembangkan potensi peserta didik berasarkan perkembangannya sehingga disebutlah bahwa BK komprehensif adalah sama dengan BK berbasis perkembangan. untuk mencapai kemandirian peserta didik tersebut konselor tidak lagi mengedepankan fungsi kuratif, namun lebih menekankan fungsi pencegahan/preventif dan perkembangan/ developmental.
Bentuk layanan BK Komperehensif yang diberikan meliputi 4 layanan, antara lain :
a.    Pelayanan Dasar 
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Untuk melaksanakan program-program tersebut, akan dilaksanakan melalui strategi implementasi berikut:
1)      Bimbingan Kelas
Program yang dirancang menuntut praktikan untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik.
2)      Layanan Orientasi
Layanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut.
3)      Layanan Informasi
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung, misalnya: program pemahaman dan pengenalan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun.
4)      Bimbingan Kelompok
Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia.
5)      Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes yaitu:
a)    Data pribadi siswa
b)   Sosiometri
c)    Hasil Tes Psikolaogi
d)   Pendataan Presensi Siswa
e)    Pendataan Hasil Ujan Siswa
f)    Data dari Wali Kelas
b.    Layanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang di ungkapkan oleh Gysbers & Henderson, tujuan pelayanan ini adalah memberikan bantuan khusus bagi konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera (ASCA, 2005:22).
c.    Perencanaan Individual (Individual Student Planning)
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang di ungkapkan oleh Gysbers & Henderson, perencanaan individual merupakan kegiatan yang sistematis yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami dan mengambil tindakan untuk mengembangkan rencana masa depan (ASCA, 2005:22).
d.   Dukungan Sistem (System Support) 
                 Ketiga komponen di atas, merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling secara langsung kepada peserta didik. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infra struktur, dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
                 Dengan lebih kompleknya permasalahan yang dialami peserta didik, menuntut konselor atau guru BK untuk menjadi konselor yang professional yang memiliki beberapa kompetensi yang harus dikembangkan. Karena konteks tugas konselor sendiri berada dalam kawasan pelayanan yang bertujuan mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor adalah pengampu pelayanan ahli bimbingan dan konseling, terutama dalam jalur pendidikan formal dan nonformal.
                 Ekspektasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan pelayanan ahli bimbingan dan konseling senantiasa digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik, menghormati keragaman, serta mengutamakan kepentingan konseli, dengan selalu mencermati dampak jangka panjang dari pelayanan yang diberikan. Sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan profesional sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan profesional bimbingan dan konseling. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi profesional, yang meliputi: (1) memahami secara mendalam konseli yang dilayani, (2) menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling, (3) menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (4) mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan. Unjuk kerja konselor sangat dipengaruhi oleh kualitas penguasaan ke empat kompetensi tersebut yang dilandasi oleh sikap, nilai, dan kecenderungan pribadi yang mendukung. Kompetensi akademik dan profesional konselor secara terintegrasi membangun keutuhan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
3.      Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang Memandirikan meliputi
a)      Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal adalah pelayanan dasar bimbingan yang diberikan kepada individu secara bersama-sama dalam satu kelas. Kegiatan layanan ini berisikan informasi yang diberikan oleh pembimbing/konselor secara kontak langsung dengan para peserta didik di kelas secara terjadwal. Bimbingan ini biasanya bisa berupa diskusi kelas atau curah pendapat. Pemberian materi bimbingan klasikal ini disesuaikan dengan hasil assesmen yang telah praktikan lakukan. Praktikan memilih mayoritas kebutuhan siswa yang banyak dipilih dalam angket IMS. Layanan bimbingan klasikal yang telah praktikan belum dapat terlaksana di karenakan pembagian pengisian bimbingan klasikal oleh PPL dan waktu masuk kelas pelajaran BK sudah terprogram dengan isian dari perguruan tinggi lainnya dari program BK.
b)     Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (1995:62) Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Bimbingan kelompok dilakukan bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan kelompok dapat terlaksana dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok diskusi. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.  Bimbingan kelompok menggunakan berbagai teknik kelompok yang relevan dengan tujuan dan jenis atau topik-topik belajar, sosial-pribadi dan karir dengan topik pembahasannya adalah topik-topik umum. Adapun pelaksanaannya Terlampir
c)      Konseling Individu dan Konseling Kelompok
a)      Konseling individu
            Menurut (Winkel & Sri, 2007) Konseling individu adalah proses bantuan secara individu secara langsung yang dilakukan dengan  face to face relationship (hubungan muka ke muka, atau hubungan empat mata) yang dilaksanakan dengan wawancara antara konselor dengan konseli (klien). Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik atau cara ini adalah masalah yang bersifat pribadi. Konseling disini merupakan layanan yang memungkinkan konseli mendapat layanan langsung secara tatap muka untuk mengentaskan atau memecahkan masalah yang dialaminya, sehingga akhirnya konseli dapat mengembangkan potensi dirinya. Layanan konseling individual ini dilaksanakan secara kondisional, praktikan melakukan konseling sesuai permintaan siswa, kadang dilakukan pada jam pelajaran, kadang jam istirahat, dan kadang pada saat jam pulang sekolah dan setelah melaksanakan konseling kelompok atas permintaan siswa sendiri. Adapun pelaksanaannya terlampir.
b)      Konseling kelompok
            Menurut Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bimbingan pribadi, social, belajar dan karir). Layanan ini memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Dalam layanan ini, masing-masing siswa mengemukakan masalah yang dialaminya, kemudian satu sama lain saling memberikan masukan dan pendapat untuk memecahkan masalah tersebut. Pelaksanaan konseling kelompok Terlampir.
d)     Analisis hasil pelaksanaan dan Refleksi
1.      Analisis
Masalah yang dihadapi ketika kegiatan PPL berlangsung di MAN Yogyakarta 1 adalah lebih kepada susahnya mengatasi atau menangani siswa yang belum bisa menghormati praktikan, karena pada saat pembelajaran berlangsung siswa masih suka ramai sendiri dan masih suka keluar masuk kelas. Selain itu kendala yang dihadapi selama PPL adalah rendahnya pemahaman siswa akan pentingnya BK. Siswa banyak yang menganggap bahwa BK itu seperti polisi yang bertugas hanya mencatat poin-poin pelanggaran. Sebagian siswa yang belum begitu dekat dengan siswa masih sungkan untuk berkonsultasi dengan Guru BK bahkan ada yang takut untuk masuk saja keruang BK.
Cara yang dapat dilakukan oleh pratikan adalah memberikan pemahanan kepada siswa akan pentingnya BK. Pendekatan kepada siswa harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan memberikan layanan orientasi tentang fungsi BK. Agar siswa merasa bahwa BK bukan hanya sebagai petugas pencatat pelanggaran, namun lebih dari itu BK adalah suatu program yang dapat membantu siswa untuk dapat mencapai perkembangan secara optimal.

2.      Refleksi/Penilaian
Penilaian pada diri sendiri oleh diri sendiri adalah. Semua layanan bimbingan dan konseling di MAN Yogyakarta 1 sudah terlaksanakan. Tetapi praktikan memiliki penilaian positif dan negatif. Penilaian positif seperti siswa sudah akrab dan menerima keberadaan Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah, dan siswa memiliki kesukarelaan untuk mengungkapakan permasalahan kepada praktikan. Ada pula penilaian negatif pada saat praktikan melakukan program pengalaman lapangan, yaitu siswa belum bisa menghormati praktikan, karena bagi siswa praktikan itu hanya sekedar praktik dan ada juga, disini praktikan belum mendapat ijin sepenuhnya dalam melakukan layanan untuk berkreatifitas karena disini dituntut untuk sesuai dengan hasil MLM dan konsultasi dengan guru.
Banyak hal yang masih perlu dijadikan sebagai bahan refleksi dan catatan penting bagi mahasiswa praktikan dalam proses pelaksanaan PPL di MAN Yogyakarta 1, sebagai berikut:
a.       Perlu perencanaan yang matang dalam setiap program melalui konsultasi dengan guru pembimbing secara intensif.
b.      Tindak lanjut dari setiap program layanan selayaknya untuk segera dilakukan dikarenakan dasar pelaksanaan BK adalah masalah siswa yang kadang tidak bisa menunggu dan tidak bisa ditunda, sehingga perlu menentukan prioritas program layanan.
c.       Proses pencatatan administrasi yang cepat dan segera setelah proses layanan, agar supaya bahan pengembangan materi dan pemechan kasus dapat terkumpul dengan baik dan penentuan tindak alnjut lebih cepat.
d.      Pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program layanan hendaknya dapat dilaksanakan segera dan menyeluruh sebagai bahan perbaikan program BK selanjutnya.
e.       Kesimpulan
Terlaksananya kegiatan PPL BKI UIN Sunan Kalijaga tahun 2014/2015 di MAN Yogyakarta 1 merupakan salah satu tugas mata kuliah BKI sebagai dasar pelatihan kinerja Bimbingan dan Konseling Islam dalam bidang pendidikan, semoga praktik  kinerja sangat sangat bermanfaat bagi sekolah dan bagi praktikum tentunya sangat bermanfaat karena mendapat banyak ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat, sehingga dapat sebagai bekal untuk meningkatkan kinerja. Khususnya  praktikum mengucapkan terima kasih dalam pembimbingan kinerja yang masih banyak kesalahan dan kekurangan.
f.       Saran
Melihat dan memahami apa yang telah terjadi dilapangan sangatlah berkesan karena pengalaman yang sangat banyak yang praktikum dapatkan, harapan praktikum kepada BK MAN Yogyakarta 1 terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi, perlu adanya sosialisasi tetang fugsi dan tugas keBK-an kepada siswa maupun guru sehingga kinerja BK menjadi positif  sehingga siswa menjadi tidak takut lagi untuk ke ruang BK.

Lampiran-Lampiran













1.      Identitas diri
A.    Siswa Satu
I.                   Identitas Siswa
Ø  Nama                                                  : I N K
Ø  Kelas                                                   : XII Agama
Ø  Tempat dan Tgl Lahir                      :
Ø  Telepon/HP                                        :
Ø  Tinggal Bersama                               :
Ø  Kendaraan                                         :-
II.                Asal Sekolah
Ø  Nama Sekolah                                    : MAN Yogyakarta 1
Ø  Alamat Sekolah                                 : Jl. C. Simanjuntak No 60
III.             Data Kesehatan
Ø  Data Fisik                                           :
Ø  Riwayat Kesehatan                           :
IV.             Data Keluarga
Ø  Nama Ayah                                        :
Ø  Pekerjaan                                           :
Ø  Nama Ibu                                           :
Ø  Pekerjaan                                           :
Ø  Kakak Kandung                               :
Ø  Adik Kandung                                   :
V.                Minat dan Bakat
Ø  Hobi                                                    :
Ø  Pelajaran yang di senangi                 :
Ø  Pelajaran yang tidak di senangi       :
B.     Identifikasi Masalah
               Klien adalah siswa kelas XII Agama, hasl ujian UTS menempatkan ia peringkat 14 dari 18 siswa, dalam proses belajar mengajar siswa merasa kadang bleng pada saat menerima pelajaran sehinga siswa tersebut sering tidur didalam kelas, siswa tersebut tinggal di asrama MAN Yogyakarta 1. Pada setiap malam siswa tersebut menyempatkan untuk keluar dari asrama. Melihat dari hasil ulangan selama semester awal hasilnya kurang memuaskan dikarenakan siswa pernah tidak mengikuti ulangan, dan siswa tersebut juga aktif dala organisasi jurnalistik di luar organisasi sekolah. Ia sering sulit membagikan waktu dalam belajar karena kesibukanya, dan apabila pengen belajar pada saat malam hari, keadaan asrama sangant tidak kondusif sehingga siswa tersebut tidak bisa konsentrasi dalam proses belajar.
C.     Diagnosis
1.      . Masalah Pokok : termasuk dalam peringkat 5 besar terbawah
2.      Masalah Penyerta : suit dalam memlih keputusan yang tepat
D.     Tehnik Konseling
                 Tehnik konseling yang digunakan adalah konseling reailita dalam teorinya Glesser, konseling ini bertujuan sebagai proses rasional yang menekankan pada perilaku sekarang dan saat ini. Artinya, konseli ditekankan untuk melihat perilakunya yang dapat diamati dari pada motif-motif bawah sadarnya.
E.     Follow UP
                  Konseling akan bertemu kembali dengan konselor pada waktu yang telah disepakati bersama, pada tahap ini konselor ingin mengetahui upaya apa yag telah dilakukan oleh klien dan apa perkembangan yang telah terjadi setelah  konsultasi guna mengetahui sukses atau tidaknya proses konseling.
F.    Referensi

Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press
Gantina. Eka dan Karsih. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks








LAPORAN VERBATIM
Verbal
Konselor/Klien
Non Verbal
Tahap Konseling
Ki : Assalamu’alaikum
Senyum,
Attanding
Ko : Wa’alaikumsalam kenapa mas, mau cari siapa?
Seyum, ramah

Ki : pak hamdanya ada mas?
Bingung

Ko: wah pak hamdamnya baru keluar dek, la g mana?


Ki: mau konsultasi mas,


Ko : oh gitu, mari silahkan masuk, duduk dulu aja, mau konsultasi apa ya?
Senyum, ramah

Ki : em di luar aja g mana mas,?
Senyum

Ko : em ok lah, la mau di mana? Di masjid  pa mau di kantin?

Pembangunan rapport
Ki : di kantin aja mas, yg silir .


Ko : em ok, (Setelah di kantin)
: oya mau pesen minum apa ki, kan asik ngobrol di sambi minum.


Ki : em ea mas,


Ko: oya lagi pelajaran apa tadi mas


Ki : lagi pelajaran mtk, mas 
Mata fokus

Ko : em gitu oya g mana pelajaranya bisa kan


Ki ya gt mas, ....yaa bisa


Ko : em gt surlah nek gt, oya terus g mana hasil ujian kemarin?
-

Ki : ya gt mas, kurang memuaskan.
Mata menunduk
Ekplorasi Total behavior konseli
Ko : em gt, la kok gak memuaskan kenapa?



Ki : em ya gt mas,...


Ko : em eya q paham , la mas belajar kan kalau di rumah?

Identifikasi perilaku sekarang
Ko : em saya modok mas, .....ya belajar mas tapi kalau di sisni tu, kalau malam malah rame mas, temen- temen pondok malah rama, ya gt lah, ada yang gitaran, ada yang maen ps ya gt mas.
Maa fokus ke konselor

Ko : em gt tapi mas tetep belajar kan?


Ki: ey kadang-kadang mas, soale q juga sibuk je mas, nek malam tu q sempatkan tuk keluar , ya kadang ketemu teman kadang jg ke perkumpulan jurnalistik.


Ko: perkumpulan jurnalistik? Itu extra sekul atau g mana?
Explorasi

Ki: bukan mas, tetapi itu organisasi di luar sekolah mas


Ko : em gt la trus g mana dengan belajarmu dan g mana cara membagi waktumu itu?

Merencanakan komitmen
Ki : la , itu mas q tu orangnya gini, kalau ada temen deket aq yang butuh bantuanq, q lebih mementingkan ketemu dan membantu temenq, dan juga gini mas ka aq ikut organisasi jurnalistik gt tow, kalau ada 2 acara yang 1 acara sekolah dan acara organisasiq, sedangkan acara itu bareng dan di dua tempat yang berbeda a sering mementingkan acara organisasiq mas.


ko : em gt la kenapa kok mas lebih mementingkan organisasimu itu?
Eksprorasi

Ki : la gni mas, q itu bkan tripikal, orang yang belajar untk mencari nilai saja, tapi q belajar untuk mencari ilmu dan pengetahuan. Kan pengetahuan itu gak Cuma di sekolah saja, di organisasiq q jga belajar, malah di sana itu q merasa nyaman.
Mata fokus

Ko : la menurutm mana yg lebih penting antara sekolahmu dan organisasimu.

memainkan pikiran
Ki : ya sekolahq, kan q pgen membahagikan orang tua q.
Senyum

Ko : la, itu mas pengen membahagikan orang tuamu , tentunya kamu kan harus terus belajar, agar mendapat nilai yang memuaskan.


Ki : em aya mas, tapi ya g mn mas, aq tu sering bleng nek pas pelajaran itu, q kmarin dapat nilai jelek jg karena gak ikut ulangan harian mas, q bahkan sering tidur di kelas nek pas lagi gak fit,
Keringat, memaikan tangan di meja

Ko : em gt, gini aja sekarang coba kita simpulkan dulu, yang pertama, tadi mas bilang mas itu sibuk gt kan.
Mata fokus
Menyimpulkan
Ki : ea mas
Mata fokus ke konselor

Ko : trus yang kedua, mas tadi bilang nek mas itu kadang bingung memilih antara acara sekolah, pa acara organisasi jurnalistik mas ,
Terus yang ke empat mas jga kalau belajar di sini sulit gtu kaena  nek malam pondok itu rame, jadi g bisa konsentrasi dalam belajar,
Dan yang kelima, mas juga disetiap malamnya mas sempatkan untuk keluar dari pondok,
Dan yang terakhir mas juga sering bleng saat pelajaran.dan sering tidur di kelas.


Ki. Em eya


Ko: nah kalau kita coba rakum dari sekian banyak itu, ada barapa tadi em...lima ya, menurut mas hal apa yan bisa mas lakukan agar dari sekian banyak tadi mas tetep bisa lakukan, akan tetapi , mas juga tetep bisa belajar agar nilai mas itu bisa meningkat?
Fokus
Konfrontasi
Ki: em apanya mas, em.......bentar ya mas tak pikirkan dulu bentar.
berkeringat
Memainkan pikiran
Ko: eya mas, coba mas pikirkan benar-benar dulu, biar mas tu bisapaham akan apa yang mas lakukan selanjutnya.


Ki: em waktu mas.
Bingung

Ko: waktu.... nah itu mas tau kunci agar mas tetep bisa beraktifitas dengan organisasi mas, akan tetapi mas juga bisa tetep fokus dalam belajar.


Ki: caranya? Mas


ko: caranya mas itu harus bisa membagi waktu denga baik, harus bisa menmanfaatkan waktu sebisa mungkin.
Bingung

Ki: em q setuju mas oya mas nanti tak cobane, tapi g mn ya mas caranya?
Senyum

Ko: caranya ya km harus kenali dulu apa aja kegiatan km dan waktunya kapan ? itu km catet sehingga km tau kapan km punya waktu longar, dan kapan waktu km sibuk, jadi disela-sela waktu itu km tetep bisa belajar.


Ki: eya mas nati tak lakukan dan tak cobane.


Ko: sip, kalau gitu nah kalau sekarang  mas dah tau apa yang mas harus lakukan, sekarang coba mas bilang apa yang mas dapatkan dri kita ngorol tadi.


Ki: em ya itu mas yang jelas tu , q harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin mas.


Ko: em sip mas, oya karena dah bel masuk pelajaran kita akhiri pembicaraan kita ya mas, nanti beok-besok kita gobrol lagi biar bisa tau perkembanganmu.


Ki: eya mas, ya udah Asslamualaikum ( sambil bersalaman)
mata bersinar-sinar
Bersalaman
Ko: waalaikum salam mas, sampai jumpa lagi,
Senyum, ramah

KONSELING INDIVIDUAL
TEKNIK KONSEING REALITA
1.      Identitas diri
A.    Identitas Siswa
Nama                                                  : N A
Kelas                                                   : XI IPA 1
Tempat dan Tgl Lahir                      : -
Telepon/HP                                        : -
Tinggal Bersama                               : Orang Tua
Kendaraan                                         : Motor
B.     Asal Sekolah
Nama Sekolah                                    : MAN YOGYAKARTA 1
Alamat Sekolah                                 : Jl. C Simanjuntak No. 60
C.    Data Kesehatan
Data Fisik                                           :-
Riwayat Kesehatan                           :-
D.    Data Keluarga
Nama Ayah                                        : -
Pekerjaan                                           : -
Nama Ibu                                           : -
Pekerjaan                                           : -
Kakak Kandung                               : -
Adik Kandung                                   : -
Minat dan Bakat
Hobi                                                    : melukis
Pelajaran yang di senangi                 : -
Pelajaran yang tidak di senangi       : -
G.    Identifikasi Masalah
               Klien adalah siswa kelas XI IPA 1, klin berkeinginan untuk meneruskan study lanjut di UGM/UNY akan tetapi orang Tua klien menginginkan untuk kuliah ke UIN, sehingga klien blum trima akan keputusan yang diberikankedua orang tanya.
H.    Diagnosis
2.      Masalah Pokok   : mempuyai problem dengan orang tua karena perbedaan pendapat.
3.      Masalah Penyerta     : kurang trima aka putusan orang tua
I.        Tehnik Konseling
                 Tehnik konseling yang digunakan adalah konseling reailita dalam teorinya Glesser, konseling ini bertujuan sebagai proses rasional yang menekankan pada perilaku sekarang dan saat ini. Artinya, konseli ditekankan untuk melihat perilakunya yang dapat diamati dari pada motif-motif bawah sadarnya. Dengan teknik ini konselor memainkan pikiran klien agar klien bisa mengerti apa maksud baik orang tua, sehingga hubungan antara klien dan orang tua dapat harmonis kembali.
J.      Follow UP
                  Konselor akan bertemu klien dalam waktu lain guna mengetahuai perkembangan klien, karena konselor meminta klien menayakan alasan apa yang menyebabkan orang tua
K.    Referensi

Latipun. 2006. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press
Gantina. Eka dan Karsih. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks


KONSELING INDIVIDUAL
TEKNIK KONSEING REBT
A.    Identitas diri
Nama                                                  : F D
Kelas                                                   : X IIS 1
Tempat dan Tgl Lahir                      : -
Telepon/HP                                        : -
Tinggal Bersama                               : Orang Tua
Kendaraan                                         : Motor
Asal Sekolah
Nama Sekolah                                    : MAN YOGYAKARTA 1
Alamat Sekolah                                 :Jl. C Simanjuntak No. 60
E.     Data Kesehatan
Data Fisik                                           :-
Riwayat Kesehatan                           :-
F.     Data Keluarga
Nama Ayah                                        : -
Pekerjaan                                           : -
Nama Ibu                                           : -
Pekerjaan                                           : -
Kakak Kandung                               : -
Adik Kandung                                   : -
G.    Minat dan Bakat
Hobi                                                    :  -
Pelajaran yang di senangi                 : -
Pelajaran yang tidak di senangi       : -
L.     Identifikasi Masalah
               Klien adalah siswa kelas X IIS 1, suka ikut-ikutan dengan temanya, sehingga pada suatu saat di ajak teman untuk pergi tanpa diberitahu kemana dan apa tujuanya, dan teryata di ajak temanya ke sekolah lain dan akhirnya disana terjadi perampasan jersy sekolah.
M.   Diagnosis
4.      Masalah Pokok      : Suka ikut-ikutan teman tanpa tau kemana  dan apa tujauanya
5.      Masalah Penyerta       : ikut terkena kasus perampasan jersy sekolah lain.
N.     Tehnik Konseling
1.      Tahap pembinaan hubungan, yaitu penerimaan klien dengan suasana ramah tamah da hangat, yang bertujuan untuk mengakrabkan klien dengan konselor sehingga klien tidak merasa hangat.dan enjoy pada saat proses konseling
2.      Tahap pengolaan pikiran dan pandangan, yaitu dengan mendengarkan penjelasan sebab akibat klien bersikap dengan berfikir rasional.
3.      Tahap pengelolaan emotif dan afektif, yaitu dengan mengunakan teknik humor atau kata-kata mutiara sehingga pada saat proses konseling
4.      Tahap pengelolaan tingkah laku, yaitu memberikan kesempatan klien memilih atas perubahan sikapnya kemudian konselor memberikan bantuan agar perubahan itu dapat efektif, yatu dengan cara konselor menberikan rasio agar dalam memilih tindakan di pikiran apa positif dan negatifnya.
O.    Teknik konseling
Teknik Assertive training, yaitu teeknik digunakan untuk mendorong dan membiasakan klien agar menyesuaikan dirinya dengan pola perilaku yang diinginkan dengan mencoba memikirkan dapak positif nehgatif sebelum memilih sebuah keputusan.












SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING

A.    Tema Bimbingan             : Belajar Yang Efektif
B.     Bidang bimbingan            : Pemahaman dan Pengembangan
C.     Fugsi layanan                   : Layanan Informasi
D.    Metode                             : Memberikan Informasi
E.     Sasaran                             : Kelas X Mia 1
F.      Tgal layanan                     :18 Desember 2014
G.    Alat dan bahan                 : Buku, Bulpoin
H.    Hasil yang diharapkan     : Siswa dapat mengetahui bagaimana cara belajar   yang efektif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
I.       Materi                               : Terlampir
TAHAP
KEGIATAN
ESTIMASI WAKTU
pembukaan
1.      Mengucapkan salam dan berdoa
2.      Mengkordisikan klien agar suasana kondusif dan anak-anak bisa fokus pada topik materi yang akan di bahas
3.      Menyampaikan apa tujuan yang akan diharapkan pada pertemuan ini.

10 menit
Pemberian materi layanan bimbingan
1.      Guru pembimbing Menjelaskan tetang pengertian belajar yang efektif.
2.      Memberikan pancingan pertayaan tetang bagaimana cara belajar yang efektih kepada semua siswa.
3.      Meminta siswa saling bertanya tetang bagai mana cara belajar yang efektif
4.      Saling Berdiskusi tetang cara belajar yang efektif.
25 menit
Penutup
1.      Guru pembimbing merakum hasil dari diskusi yang telah dilakukan
2.      Melakukan senam otak guna merefres pikiran agar suasana menjadi nyaman.
3.      Guru pmbinbinbing melakukan folow up dengan menayakan apa yang telah di dapat dan dipahami dari hasil diskusi tadi.
10 menit

                                                                       Yogyakarta , 18 desember 2014
Mengetahui :
Pembinbing



Isni Lestari, S.Pd
NIP.19610126 199403 2 001

PPL BKI



Nuryo Handoko
NIM. 11220044

















Uraian Materi
Cara Belajar Efektif dan Mudah Paham
1.       Belajar tanpa Mood
Belajarlah karena kesungguhan kita untuk berubah, jangan belajar hanya dengan berlandaskan mood saja. iya kalau pas nice mood, la kalau pas bad mood kita jadikan alasan untuk kita tidak belajar, saya berani jamin ilmu yang anda pelajari akan sama halnya dengan air yang menetes di lapangan panas, sangat mudah menguap. Jadi jangan pernah belajar berdasarkan mood ya kalau ingin hasil yang memuaskan.
2.      Belajarlah di manapun anda suka.
Carilah tempat yang nyaman dan dapat menenangkan pikiran kita sewaktu belajar, dengan keadaan yang nyaman kita akan lebih mudah dalam memahami materi.
3.      Jangan belajar terlalu banyak ketika akan ujian.
Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru, "kamu harus belajar sungguh-sungguh, besok ada ujian"..kira-kira teman-teman sudah mendengar ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan, sebenarnya ketika akan ujian itu kita gunakan untuk merehat otak sekejap, justru pas hari-hari biasalah kita harus sungguh-sungguh. Sistem KS (kebut semalam) sangat merusak cara berpikir kita, karena hanya akan menimbulkan tekanan bukan pengetahuan.
4.       Belajar sambil diskusi.
Belajar secara kelompok memang dimaksudkan agar seseorang yang kurang mampu memahami materi bisa berdiskusi dengan orang yang sudah paham. Sehingga pertukaran ide terus berjalan, yang pintar tidak semakin pintar, begitu pula yang bodoh tidak semakin terperosok. Semua bisa menjadi seimbang.
5.       Belajar dengan diiringi musik.
Musik memang bisa meningkatkan konsentrasi kita dalam belajar, namun hal ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada beberapa orang yang malah suka keadaan yang hening. Jadi, jika musik bisa membantumu berkonsentrasi, just listen it :)
6.       Jangan hanya menghafal.
Metode menghafal mungkin bisa menyukseskan kita dalam mencari "nilai-yang-baik", namun apakah pengetahuan kita bertambah? tidak. Pahamilah materi dengan mempelajari konsep-konsepnya, bagaimana hal itu bisa terjadi, mengapa, apa selanjutnya, begitulah cara berpikir yang harus dikembangkan meskipun memakan waktu yang cukup lama. Sehingga kita akan tahu betapa indahnya Ilmu Pengetahuan itu. Dalam film 3 idiots, ada sebuah quotes yang sangat mengena: "Dengan menghafal, kamu bisa menghemat waktumu selama 4 tahun di universitas, namun kau telah menghancurkan 40 tahun hidupmu kedepan"
7.       Jangan malu-malu untuk bertanya.
Bila kita ada yang belum paham mengenai materi yang diajarkan, cukup dengan acungkan jari dan bertanyalah kepada bapak/ibu guru, jangan malu bertanya bila kita tidak bisa, jangan jadikan gengsi "takut dibilang lambat oleh teman2" sebagai alasan, karena hal yang seperti itu tidak masuk akal!
8.       Coba dan Gagal (Trial and Error).
Dalam hidup ini, gagal adalah teman kita juga, jadi jangan pernah menghindar darinya. Kita terjatuh, untuk apa? agar kita tahu bagaimana cara untuk bangun. Kita tidak akan pernah tahu yang benar itu bagaimana jika kita tidak kenal dengan KESALAHAN dulu. Materi yang sesulit apapun, pasti akan bisa kita kuasai asal tidak ada kata menyerah memahaminya. Coba terus, gagal sudah biasa.
9.       Cintailah mata pelajaran yang anda suka.
Anda tidak bisa dalam fisika (misal), namun anda sangat mencintai pelajaran yang satu ini. Maka dengan kecintaan itu, suatu saat akan menjadikan anda seorang fisikawan hebat, karena sesuatu yang dilakukan sepenuh hati akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Sekarang tidak bisa, namun karena kecintaan tersebut anda mempelajarinya setiap waktu, tunggulah hingga mimpi indah tiba. You'll be the best, but wait until the time's coming on ^_^
10.   Ingatlah tujuan utama kita sekolah.
Tujuan utama kita sekolah ialah untuk mencari ilmu pengetahuan, bukan hanya menerima "Cara Untuk Memperoleh Nilai yang Baik" saja. Nilai tidak akan bisa mencerminkan kualitas seseorang, lihatlah kenyataannya. Tidak masalah kita ada di peringkat berapapun, yang terpenting ialah belajar bukan untuk mencapai kesuksesan..tetapi untuk membesarkan jiwa. ini merupakan Cara Belajar paling Efektif yang terus saya gunakan, karena saya yakin ilmu bukan sebatas CORETAN NILAI, tapi banyaknya kita berbagi kepada sesama.
11.   Kunci semua metode belajar.
Kuncinya terletak pada kesungguhan kita dalam berdo'a, karena saya masih ingat betul ada yang bilang kecerdasan seseorang 73% dari kesungguhan do'anya, sedangkan 27% dari belajar. Intinya do'a sangatlah penting, sebagai bentuk pasrah kita Kepada Allah. Namun belajar juga sangatlah penting, ingat! Tidak bisa mencapai 100% tanpa ada yang 27% tersebut.







FOTO KEGIATAN









Pembuatan Proposal Career Day










               Konseling Individu













Konseling kelompok
Belajar yang efektif

Konseling kelompok
Belajar yang efektif







Kegiatan Career Day




Pelatiha Guru Bk Se-DIY Dengan Tema “Pelatihan Self Talk Therapy Membantu Meredakan Stress Siswa Menjelang UN”








Foto Bersama Setelah Career Day Selesai



contoh laporan PPL BKI , Pada: 05:23



Share to

Facebook Google+ Twitter

Related with contoh laporan PPL BKI :

Tags: #Kumpulan Makalah Posted by Anonymous at 05:23

0 comments :

Post a Comment

« Next Prev »
  • Beranda

Labels

  • KUMPULAN LAPORAN PPL
  • Kumpulan Makalah
  • kumpulan proposal
  • Kumpulan Proposal Skripsi
Copyright © 2016 Blog Al Imam All Rights Reserved | Sonic SEO Template