LAPORAN
PPL BKI
Lokasi
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
NURYO HANDOKO
NIM 11220044
DPL PPL BKI:
Irsyadunnas, M.Ag
NIP.197104131998031006
JURUSAN
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
TAHUN 2014/2015
PENGESAHAN
Bissmillahirahmanirrahim,
Setelah
diadakan pengarahan, koreksi dan
perbaikan seperlunya atas
Laporan PPL BKI
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Tahun 2014/2015
dari Mahasiswa :
Nama : Nuryo Handoko
NIM :
11220044
Lokasi :
MAN Yogyakarta 1
Maka laporan ini telah memenuhi syarat sesuai dengan pelaksanaan tugas
mahasiswa yang bersangkutan, sehingga dapat diajukan sebagai tugas PPL BKI.
Demikian
pengesahan ini dibuat untuk dapat
dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Yogyakarta,25 Desember
2014
Guru BK/ Pendamping Lapangan
Isni Lestari,
S.Pd
NIP.19610126 199403 2 001
|
Mengetahui,
Dosen
Pembimbing Lapangan
Irsyadunnas,
M.Ag
NIP.197104131998031006
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah, kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan kepada kita sehingga kita masih mempunyai kesempatan untuk
menyelesaikan penyusunan rencana program kerja Pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan Bimbingan dan Konseling Islam tahun 2014/2015. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang selalu memberi inspirasi bagi kami untuk tetap peduli
kepada sesama.
Alhamdulillah, penyusunan rencana program kerja ini dapat
terselesaikan dengan baik atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, dengan segala partisipasinya kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Waryono, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Bapak Muhsin Kalida, M. Selaku ketua jurusan Bimbingan Konseling Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Bapak Irsyadunnas M,Ag selaku Dosen Pembimbing PPL
4. Bapak Drs. H. Imam Suja’i Fadly, MPdI selaku Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Yogyakarta.
5. Ibu Dra. Musta’inatun, MA selaku koordinator umum MAN 1 Yogyakarta
6. Bapak Drs. R. Khamdan Jauhary dan Ibu Isni Lestari, S.Pd selaku guru
Bimbingan dan Konseling kelas X dan XII sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
Lapangan (Guru Pembimbing Lapangan)
7. Segenap guru-guru, staf TU, dan siswa siswi MAN 1 Yogyakarta
8. Teman-teman seribu satu kisah yang telah kita lalui bersama, spesial thanks to Amel, Aah, Iwan, dan Nisa, Nice
to meet you all....!
9. Berbagai pihak yang telah membantu proses magang/praktikum dan penulisan
laporan yang tidak bisa penyusun sebutkan satu-persatu
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Harapan penyusun semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta,
25 Desember 2014
Penyusun,
Nuryo Handoko
11220044
|
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Praktik
Pengalamam Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi, yang dalam ini adalah
Universitas Isalam Negeri Sunan Kalijaga. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ditujukan untuk membina mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang profesional,
bertanggung jawab, berdisiplin dan mengetahui tata cara sebagaimana mestinya
seorang guru, untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekali dengan
berbagai mata kuliah yang akan menunjang terhadap kegiatan PPL dan menunjang
terhadap pengembangan profesionalismenya nanti di lapangan yang sebenarnya.
Kegiatan
Praktikum dilaksanakan berdasarkan kalender akademik jurusan Bimbingan dan
Konseling, kegiatan Praktikum BKI ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2014 dan diakhiri tanggal 18 Desember 2014.
Laporan yang kami susun berikut merupakan laporan kegiatan yang dilakukan di
sekolah yakni sebagai konselor di bidang pendidikan, sehingga serangkaian
kegiatan praktik mencakup latihan Bimbingan dan Konseling serta tugas-tugas
kependidikan secara terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi
kependidikan.
Kegiatan
kuliah lapangan yang diprogramkan jurusan Bimbingan dan Konseling Islam UIN
Sunan Kalijaga dibagi dalam dua periode yang dilakukan secara berkesinambungan
dalam satu lokasi meliputi :
1. Obserfasi
Dilaksanakan pada
tanggal 24 September - 1 Oktober 2014. Dilaksanakan
sepenuhnya untuk pengumpulan data. Data-data ini dikumpulkan guna melengkapi
informasi, dari informasi yang didapatkan diharapakan mahasiswa praktikan
mengetahui keadaan seluruh sekolah terkait dengan lingkungan siswa, guru,
kepala sekolah dan jajaran lain. Sehingga kelengkapan data ini dapat membantu
mahasiswa saat menyusun dan menjalankan program kerja.
2. Praktikum
Dilaksanakan tanggal 2 Oktober-18 Desember 2014. Pada masa praktikum,
mahasiswa terjun secara langsung melaksanakan program-program Bimbingan dan
Konseling di bawah bimbingan guru pamong dan berkolaborasi dengan agenda dan
program kerja BK di MAN Yogyakarta 1.
B.
Tujuan
dan Sasaran atau Fokus PPL
a.
Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
I.
Tujuan umum
1) Agar
siswa dapat memahami bimbingan dan konseling
2) Melatih
kemampuan mahasiswa sebagai calon konselor sebelum terjun langsung kepada
masyarakat sebagai guru bimbingan dan konseling di sekolah secara sungguh-sungguh.
3) Agar
mahasiswa dapat mengimplementasikan teori-teori dengan praktek yang
dilaksanakan di sekolah dalam menghadapi berbagai masalah.
4) Mengevaluasi
teori yang didapat dalam perkuliahan.
5) Agar
mahasiswa dapat memahami kemampuan profesinal dirinya sebagai konselor.
6) Memberi
pengalaman bagi mahasiswa tentang profesi bimbingan dan konseling yang nyata.
II.
Tujuan khusus
Tujuan
khusus praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling sebagai harapan
mahasiswa agar mendapatkan serta melaksanakan suatu tujuan khusus PPL bimbingan
dan konseling diantaranya sebagai berikut:
1) Agar
mahasiswa dapat mempelajari penyelenggaraan administrasi sekolah.
2) Agar
mahasiswa memperoleh pengalaman tentang profesi bimbingan dan konseling yang
nyata.
3) Agar
mahasiswa mengetahui penggunaan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling.
4) Agar
mahasiswa memperoleh pengalaman dalam melaksanakan dan menerapkan layanan BK.
5) Agar
mahasiswa memperoleh pengertian struktur organisasi sekolah dan struktur
organisasi BK serta deskripsi tugas masing-masing.
b.
Sasaran
Atau Fokus Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Sasaran
PPL adalah pembentukan pribadi calon pendidik yang memilki seperangkat
pengetahuan, nilai, sikap dan pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesi
tenaga kependidikan dan pengajaran baik di sekolah, selain itu mahasiswa dapat
mengimplementasikan ilmu teoritiknya di dalam praktek lapangan.
Sasaran
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu diberbagai Instansi seperti
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah
Atas (SMA), dan sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik sekolah Negeri,
Swasta Umum maupun Muhammadiyah.
C.
Kegiatan
Mahasiswa
a.
Kegiatan
Praktik Di Sekolah
Kegiatan
praktik di sekolah yang telah dilakukan oleh praktikan antara lain:
Praktikan
mencoba mengenal, mengamati, melaksanakan, membantu kegiatan atau
komponen-komponen yang ada dalam sekolah, seperti membantu menyusun, mengolah,
dan melengkapi administrasi sekolah maupun Bimbingan dan Konseling (BK). Dari semua
itu dapat membuat para praktikan mengetahui lebih detail tentang kegiatan yang
ada dalam sekolah sealain proses belajar mengajar dan ekstrakurikuler, hal-hal
apa saja yang perlu di tata baik dalam komponen guru, siswa maupun segala hal
yang berkaitan dengan administrasi sekolah.
b.
Kegiatan
Belajar Mengajar
Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di MAN
Yogykarta
1 dimulai pukul 07.00-14.30 pada hari senin, selasa, rabu, kamis, dan sabtu,
sedangkan pada hari jum’at di mulai pada pukul 07.00-11.00.
Pada pukul 07.00-07.15 WIB siswa mauk kelas dan membaca Al-Qur’an atau
tadarusan dengan didampingi guru yang jadwal mengajar jam pertama. Setelah itu
kegiatan belajar mengajar dimulai. Hari senin sampai hari sabtu waktu istirahat
pukul 09.30-10.00
WIB. Pada saat istirahat, sebagian siswa pada jajan, namun tidak sedikit siswa
melakukan shalat Dhuha. Jam istirahat berakhir pada pukul 11.45-12.30 WIB.
untuk melaksanakan shalat Dzuhur
berjamaah. Untuk siswa wanita yang berhalangan atau udzur.
Setiap
hari Senin awal bulan siswa
melaksanakan upacara bendera.
Untuk jadwal kegiatan belajar mengajar BK atau masuk kelas praktikan
disesuaikan dengan jadwal jatah masuk BK ke kelas.
D.
Identitas
Lembaga/Sekolah
Nama Sekolah :
Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta
Alamat Sekolah :
Jl. C. Simanjuntak No. 60 Yogyakarta 55223
Telepon/Hp/Fax : (0274)-513327 Fax (0274) 513327
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah :
Terakreditasi A
E.
Profil
Lembaga/Sekolah
1.
Sejarah Singkat
MAN 1 Yogyakarta
Perjalanan MAN Yogyakarta I dimulai
pada tahun 1950 ketika Departemen Agama mendirikan tiga sekolah SGAI (Sekolah
Guru Agama Islam) putra dan putri serta SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama) secara
de facto. SGHA inilah yang dalam perjalannya merupakan titik awal MAN Yogyakarta
I. Pendirian tiga sekolah di lingkungan Departemen Agama ini secara de jure
dengan Surat Penetapan Menteri Agama No. 7 Tanggal 5 Februari 1951.
Usia SGHA hanya berlangsung tiga
tahun, pada tahun 1954 SGHA oleh Departemen Agama dialihfungsikan menjadi PHIN
(Pendidikan Hakim Islam Negeri). Perubahan fungsi ini ditujukan guna menyiapkan
dan membentuk hakim-hakim yang saat masa tersebut kebutuhannya sangat besar.
Berubahnya PHIN menjadi MAN Yogyakarta I yang secara kejenjangan merupakan
sekolah setingkat dengan SMA (Sekolah Menegah Atas). MAN sebagai sekolah yang
sederajat dengan SMA secara kelembagaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
memberikan Surat Keputusan Nomor : 0489/U/1999 yang menyatakan bahwa MAN
merupakan SMU berciri Agama Islam. Dengan dikeluarkannya SK Mendibud RI
memberikan bukti nyata bahwa MAN Yogyakarta I dalam pembelajarannya menerapkan
ketentuan dan ketetapan yang dijalankan oleh SMA pada umumnya dengan ciri
khususnya Pendidikan Agama Islam mendapatkan preoritas yang lebih banyak dibanding
dengan kurikulum yang diterapkan di lingkungan SMA.
Seiring dengan perjalanan waktu dan
berbagai perubahan kurikulum nasional untuk tingkat pendidikan menengah (SMA),
MAN Yogyakarta I tetap mampu menunjukkan jati dirinya sebagai sekolah Agama
Islam setingkat SMA yang dikelola Departemen Agama. Di tengah-tengah persaingan
yang kompetetif dengan SMA, MAN Yogyakarta I merupakan idola terhadap dunia
pendidikan Islam, dengan siswa peserta didik kurang lebih 30 % berasal dari
luar D.I. Yogyakarta terutama yang berbasis pesantren dan lingkungan Agama
Islamnya berakar kuat seperti Demak, Kudus, Pantura dll. Lulusan MAN Yogyakarta
I telah banyak yang berhasil melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi
baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS (perguruan Tinggi Swasta) di dalam
negeri ataupun di luar negeri seperti di Al Azhar (Mesir) dan Pakistan, Kuwait,
dan lainnya.
Sejarah
singkat gambaran sejarahnya adalah sebagai berikut :
1.
SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama)
Tahun 1950/1951-1954
2.
PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri)
Tahun 1954-1978
3.
MAN 1 (Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1)
Tahun 1978-sekarang
Lokasi gedung MAN Yogyakarta 1 ini
terletak di wilayah kodya Yogyakarta bagian utara yang berdekatan dengan
perbatasan wilayah kabupaten Sleman dengan memiliki luas tanah kurang lebih 2
hektar. Secara geografis letak MAN Yogyakarta 1 dapat digambarkan sebagai
berikut :
1.
Sebelah utara dibatasi oleh jalan Prof. Dr. Sardjito
2.
Sebelah timur dibatasi oleh jalan. C. Simanjuntak
3.
Sebelah barat dibatasi dengan gedung Fisipol UGM
4.
Sebelah selatan dibatasi oleh gang kampong Terban
2.
Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah dari MAN Yogyakarta 1
adalah sebagai berikut :
ULIL ALBAB
UL = Unggul
IL = Ilmiah
Al = Amaliyah
BA = Ibadah
B =
Bertanggung jawab
Dengan
penjelasan bahwa MAN Yogyakarta 1 berusaha mencetak siswanya dengan keunggulan
ilmu pengetahuan dan agama islam, keilmiahan pola pikir, dan mewujudkan amal
ibadah serta dapat mempertanggung jawabkan seluruh aspek kegiatannya.
b.
Misi
1)
Menumbuhkan dan meningkatkan keimana, ketakwaan, dan ibadah
serta akhlakul karimah sehingga menjadi pedoman hidup
2)
Menumbuhkembangkan nilai sosial dan budaya bangsa sehingga
menjadi sumber kearifan dalam bertindak
3)
Melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran secara efektif
dan efisien agar siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimiliki
4)
Meningkatkan pembelajaran terhadap siswa melalui pendidikan
yang berkarakter unggul, berbudaya, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
5)
Menumbuhkan semangat juang menjadi yang terbaik kepada siswa
dalam bidang akademik dan non akademik
6)
Mempersiapkan dan memfasilitasi siswa untuk studi lanjut ke
perguruan tinggi
7)
Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam kehidupan di
masyarakat dan pelestarian lingkungan
c. Struktur Organisasi Bimbingan dan
Konseling MAN Yogyakarta 1
Bimbingan dan Konseling di MAN
Yogyakarta 1 tahun 1978, hal ini di latar belakangi karena banyaknya
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Adanya bimbingan konseling
di MAN Yogyakarta 1 bertujuan untuk membantu perkembangan siswa secara optimal.
Selain itu, adanya layananan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu
siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek
pribadi-sosial, pendidikam dan karir.
Dalam pelaksanaannya, bimbingan dan
konselingyang ada di MAN Yogyakarta 1 memiliki system pengorganisasian
kegiatan. Sistem pengorganisasian kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan yang
mengatur cara kerja, prosedur kerja dan
pola atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan
konseling tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya pengorganisasian yang
baik. Pengorganisasian yang baik dalam
pengaturan kegiatan bimbingan dan konseling ditandai oleh adanya dasar dan
tujan organisasi, personil dan perencanaan yang matang.
Organisasi pelayanan bimbingan dan
konseling di MAN Yogyakarta 1 meliputi segenap unsur yang dapat digambarkan
dalam organigram berikut:
Tabel I
struktur organigram bimbingan dan
konseling MAN Yogyakarta 1
No.
|
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan
|
1.
|
Drs. R Khamdan Jauhary
|
S3
|
Koordinator dan Guru BK kelas
XII
|
2.
|
Isni Lestari, S.Pd Drs.
|
S1
|
Guru BK kelas X
|
3.
|
H.Mulyadi, S.Pd. MA.
|
S2
|
Guru BK kelas XI
|
4.
|
Moh. Afif Jerusalem, S.Pd
|
S1
|
Administator BK
|
3. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling
Ruang BK merupakan salah satu sarana
penting yang turut mempengaruhi keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling
di sekolah. Secara geografis lokasi ruang BK MAN Yogyakarta 1 menempati ruangan
sebelah barat, dan sebelah utara asrama putra. Sedangkan ditinjau dari keadaan
ruangan BK dan segi luas ruangan sudah cukup memenuhi standar ideal,
diantaranya
No
|
Nama Sarana dan
Prasarana
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Ruang Guru BK
|
1
|
Baik
|
2
|
Ruang Bimbingan
Konseling
|
1
|
Baik
|
3
|
Bagan Mekanisme
Bimbingan dan Konseling
|
1
|
Baik
|
4
|
Bagan Program
Kegiatan Layanan BK
|
1
|
Baik
|
5
|
Bagan Bank Data
Siswa MAN Yogyakarta 1
|
1
|
Baik
|
6
|
Bagan Struktur
Organigram BK MAN Yogyakarta 1
|
1
|
Baik
|
7
|
Majalah Dinding
|
1
|
Baik
|
8
|
Kotak Surat
|
1
|
Baik
|
9
|
Meja Guru
|
4
|
Baik
|
10
|
Lemari
|
5
|
Baik
|
11
|
TV
|
1
|
Baik
|
12
|
Kipas Angin
|
3
|
Baik
|
13
|
Rak Buku
|
1
|
Baik
|
14
|
Meja Konseling
|
1
|
Baik
|
15
|
Kursi guru 4
|
3
|
Baik
|
16
|
Kursi Tamu
|
12
|
Baik
|
d.
Administrasi Bimbingan dan Konseling MTs N Yogyakarta 1
1.
Administrasi
BK Perkelas
Administrasi BK Perkelas
dilaksanakan untuk mengetahui kondisi keberadaan siswanya, dimana administrasi
ini terdiri dari buku pemanduan kehadiran siswa, grafik ketidakhadiran siswa, catatan
wali kelas, tabel sosiometri dan sosiogram siswa.
2. Administrasi BK persiswa
Administrasi BK persiswa digunakan untuk
mengetahui kondisi siswa secara individu, yakni terdiri dari buku pribadi siswa
dan data hasil Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Siswa (IKMS), sosiometri.
3. Pola BK 17 Plus
Dalam pelayanan terdapat beberapa bimbingan dan
layanan yang bersifat pokokmaupun
pendukung, sehingga berfungsi lebih efektif dan efesien. diantaranya:
1.
Bimbingan
2.
Bimbingan Belajar
3.
Bimbingan Sosial
4.
Bimbingan Karis
5.
Bimbingan Kehidupan Berkeluarga
6.
bimbingan Kehidupan Keberagaman
7.
Lanayan Orientasi
8.
Layanan Informasi
9.
Layanan Penempatan/Penyaluran
10. Layanan
Konseling Perorangan
11. Layanan
Konseling Kelompok
12. Layanan
Bimbingan Kelompok
13. Layanan
Penguasaan Konten
14. Layanan
Mediasi
15. Layanan
Rumah
16. Konferensi
Kasus
17. Tampilan
Kepustakaan
4. Jadwal
Program BK
Program BK terdiri dari
program tahunan, program bulanan, program mingguan, dan program harian, yang
masing-masing sudah tersusun dengan rapih.
5. Rekap
daftar inventaris ruangan
Rekap daftar inventaris merupakan catatan dari
kelengkapan yang ada di dalam bimbingan dan konseling, agar nantinya bisa
terlihat barang yang masih ada dan yang hilang.
6. Buku Administrasi BK
BK di sekolah ini terdiri dari bimbingan
pribadi, sosial, belajar, karir, keluarga, keberagaman, home visit dan catatan
anekdot.
7. Daftar piket BK
Jadwal piket ini sebagai konsekuensi
kedisiplinan BK yang dalam satu minggu guru BK hadir penuh dan dalam satu
harinya minimal 5 jam berada di sekolah.
8. Evaluasi
BK
Catatan
keberhasilan BK dibuat dalam rangka untuk mengetahui keprofesionalan guru BK
dalam mendampingi siswanya, baik itu mendampingi siswa bermasalah atau siswa
yang berprestasi dalam belajarnya. Sehingga dapat mengetahui kekurangan dari
setiap programnya dan untuk menjadi lebih baik dalam pelaksanaan program
selanjutnya.
BAB II
PROGRAM KERJA
A.
Rencana Program Kerja
1.
Kelompok
Adapun beberapa rencana program kerja individu yang akan di laksanakan PPL UIN
BKI di MAN Negeri Yogyakarta 1 yang telah disepakati bersama antara anggota
praktikan, guru BK dan Sekolah diantaranya:
Kegiatan
|
Target
|
Bidang
Layanan
|
Waktu Pelaksanaan
|
Bimbingan Kelompok
|
Kelas
X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3
|
-
Layanan
Orientasi
-
Layanan
Informasi
-
Layanan
Penguasan Konten
|
-
1
X Selama 2 Minggu (satu kelas)
|
Konseling Kelompok
|
Kelas
X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3
|
-
Layanan
Informasi
-
Layanan
Penguatan
-
Layanan
Konsultasi
|
-
1
X Selama 2 Minggu
(satu kelas)
|
Konseling Individual
|
Kelas
X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3
|
-
Layanan
konseling perorangan
-
Layanan
Informasi
-
Layanan
Penguatan
-
Layanan
Konsultasi
|
-
2
X Selama 1 Minggu
|
Bimbingan Klasikal
|
Kelas XII (incidental)
|
-
Layanan
Orientasi
-
Layanan
Informasi
|
-
1
x Selama PPL
|
Home Visit
|
Incidental
|
Insidental
|
Insidental
|
B.
Pelaksanaan Program Kerja
NO
|
PROGRAM KEGIATAN
|
WAKTU PELAKSANAAN BULAN
|
ket
|
sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Bimbingan Kelompok
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Konseling Kelompok
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
3
|
Konseling Individual
|
|
|
V
|
|
v
|
v
|
|
|
V
|
|
v
|
|
|
|
4
|
Media BKI
|
|
|
|
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
C.
Analisis Hasil Pelaksanaan
1. Program Kerja
Individual
a. Konseling individhual
Konseling
individual adalah layanan dalam bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif
atau pengetasan masalah berbagai problem yang berbeda-beda yang dialami oleh klien,
dalam pelaksanaan konseling individual dilakukan secara face to face. Sedangkan
tempat disesuaikan dengan keinginan oleh klien. Adapun jumlah yang sudah yang
ditangani sebanyak 5 orang. Dalam pelaksanaan konseling individhual ini siswa
belum banyak yang secara suka rela datang sendiri keruang BK untuk konseling,
akan tetapi masih perlu di pangil. Dalam proses pemangilan siswa di dasarkan
dari hasil IMS, dan hasil konsultasi dengan wali kelas siswa tersebut. Dari
data yang terkumpul tadi maka di analisi mana siswa yang perlu segeran untuk
diberikan bimbingan konseling.
b.
Bimbinan
kelompok
Bimbingan kelompok ditunjukan pada siswa kelas XII
sebanyak 4 siswa. Bimbingan kelompok ini untuk membimbing siswa yang mempunyai
peringkat 5 terbawah dari hasil UTS. Adanya bimbingan kelompok berfungsi
sebagai bentuk bimbingan belajar dalam
prestasi sekolah secara prevektif, sehingga dapat membantu dalam kesulitan
belajar dan memotivasi dalam belajar.
c.
Konseling
kelompok
Konseling kelompok ini dilakukan 1 kali selama kkn, bimbingan kelompok di lakukan dengan 5
orang x mia , 3 perempuan dan 2 cow
dalam bimbingan kelompok fokus pembahasan yang dibahas adalah bagaimana
bagaimana belajaryang efektif.
d.
Media BKI
Media BKI adalah bentuk layanan informasi secara tidak
langsung yang di publikasikan melalui media cetak dan majalah dinding BK MAN
Yogyakarta 1.
BAB III
PELAKSANAAN PPL BIMBINGAN DAN
KONSELING
A. Deskripsi Proses
dan Hasil yang Dicapai
1.
Assesment
Perkembangan Siswa dan Lingkungan
Pelaksanaan
assesmen perkembangan siswa dalam rangka memahami siswa yang akan dilayani
dalam kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1 dengan menggunakan instrument IMS (Indeks Masalah
Siswa).
IMS ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian,
melainkan sebuah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang mengganggu siswa berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik tingkat
sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA) yang berhubungan dengan
masalah-masalah pribadi,sosial,belajar dan karir.
Hasil
analisis IMS
digunakan sebagai acuan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling baik
secara individu ataupun kelompok
1.
Observasi
a. Observasi
sekolah
Observasi sekolah
dilakukan oleh mahasiswa pada hari Rabu, 24 September 2014 yang tujuannya agar mahasiswa dapat
mempelajari dan mengetahui gambaran keadaan lingkungan sekolah dan perkenalan
dengan semua guru dan staf di sekolah tempat PPL, sehingga pada saat PPL
praktikan sudah tinggal menjalankan program-program dengan baik.
Setelah
melakukan obserbasi ini, diharapkan praktikan mampu mengendalikan ruang kelas
saat mengajar, mampu menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik, serta
mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang aktif dan kondusif.
2.
Asesmen
Perkembangan siswa
a) Data Pribadi Siswa
b) Data hasil ujian
siswa
2.
Pengembangan
Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan (Komprehensif)
Program Bimbingan dan Konseling yang diterapkan di MAN Yogyakarta 1 adalah program BK
Komprehensif. Bimbingan Konseling komprehensif sendiri adalah suatu program
penidikan di sekolah yang diberkan oleh konselor sebagai penanggung jawab dan
pelaksana program bimbingan konseling di sekolah. dalam pekembanganya para ahli
bimbingan dan konseling selalu mengadakan penelitian dan pembaharuan pada layanan
yang diberikan di sekolah. Bimbingan konseling sendiri di Indonesi sejak tahun
1975 sampai tahun 2011 telah mengalami perubahan-perubahan sebagai bentuk
pengembangan layanan yang mengikuti perkembangan dunia. pada awalnya bimbingan
konseling dikenal sebagai bentuk layanan yang diberikan sekolah kepaa sisiwa
yang bermasah atau mengalami hambatan dalam proses pembelajaran. namun ketika
kondisi jaman berkembang pesat seperti pada masa sekarang ini bimbingan
konseling tidak lagi berperan sebagai pembantu konseli(siswa yang memerlukan
bantuan konselor) dalam menyelesaikan masalah.
Bimbingan konseling komprehensif yang telah dikenalkan
sekarang ini adalah program bimbingan konseling yang bertujuan untuk
memandirikan peserta didik. bentuk layanan yang diberikan tidak lagi berfungsi
membantu peserta didik menyelesaikan masalahnya namun mengembangkan potensi
peserta didik berasarkan perkembangannya sehingga disebutlah bahwa BK
komprehensif adalah sama dengan BK berbasis perkembangan. untuk mencapai
kemandirian peserta didik tersebut konselor tidak lagi mengedepankan fungsi
kuratif, namun lebih menekankan fungsi pencegahan/preventif dan perkembangan/
developmental.
Bentuk layanan BK Komperehensif yang diberikan meliputi 4 layanan, antara lain :
a. Pelayanan
Dasar
Pelayanan
dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik
melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan
sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
Untuk
melaksanakan program-program tersebut, akan dilaksanakan melalui strategi
implementasi berikut:
1) Bimbingan
Kelas
Program yang
dirancang menuntut praktikan untuk melakukan kontak langsung dengan para
peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan
bimbingan kepada para peserta didik.
2) Layanan
Orientasi
Layanan ini
merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut.
3) Layanan
Informasi
Yaitu pemberian
informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik
melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung, misalnya: program pemahaman
dan pengenalan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan
santun.
4) Bimbingan
Kelompok
Konselor
memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok
kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat
para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini,
adalah masalah yang bersifat umum (common
problem) dan tidak rahasia.
5) Pengumpulan
Data (Aplikasi Instrumentasi)
Kegiatan ini
merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi
peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dilakukan
dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes yaitu:
a) Data
pribadi siswa
b) Sosiometri
c) Hasil Tes
Psikolaogi
d) Pendataan
Presensi Siswa
e) Pendataan Hasil
Ujan Siswa
f) Data dari Wali
Kelas
b. Layanan
Responsif
Pelayanan
responsif merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi
kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika
tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian
tugas-tugas perkembangan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang di
ungkapkan oleh Gysbers & Henderson, tujuan pelayanan ini adalah memberikan
bantuan khusus bagi konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang
memerlukan pertolongan dengan segera (ASCA, 2005:22).
c. Perencanaan
Individual (Individual Student Planning)
Perencanaan
individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan
dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang
dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat yang di ungkapkan oleh Gysbers & Henderson, perencanaan individual
merupakan kegiatan yang sistematis yang dirancang untuk membantu peserta didik
memahami dan mengambil tindakan untuk mengembangkan rencana masa depan (ASCA,
2005:22).
d. Dukungan
Sistem (System Support)
Ketiga
komponen di atas, merupakan pemberian layanan bimbingan dan konseling secara
langsung kepada peserta didik. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen
pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infra struktur, dan pengembangan
kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik.
Dengan lebih kompleknya
permasalahan yang dialami peserta didik, menuntut konselor atau guru BK untuk
menjadi konselor yang professional yang memiliki beberapa kompetensi yang harus
dikembangkan. Karena konteks tugas konselor sendiri berada dalam kawasan pelayanan
yang bertujuan mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan
keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan
peduli kemaslahatan umum. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan bimbingan
dan konseling. Konselor adalah pengampu pelayanan ahli bimbingan dan konseling,
terutama dalam jalur pendidikan formal dan nonformal.
Ekspektasi kinerja konselor dalam
menyelenggarakan pelayanan ahli bimbingan dan konseling senantiasa digerakkan
oleh motif altruistik, sikap empatik, menghormati keragaman, serta mengutamakan
kepentingan konseli, dengan selalu mencermati dampak jangka panjang dari
pelayanan yang diberikan. Sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi
akademik dan profesional sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan
landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan profesional bimbingan dan
konseling. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi
profesional, yang meliputi: (1) memahami secara mendalam konseli yang dilayani,
(2) menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling, (3)
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (4)
mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan. Unjuk
kerja konselor sangat dipengaruhi oleh kualitas penguasaan ke empat kompetensi
tersebut yang dilandasi oleh sikap, nilai, dan kecenderungan pribadi yang
mendukung. Kompetensi akademik dan profesional konselor secara terintegrasi
membangun keutuhan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
3.
Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling yang Memandirikan meliputi
a) Bimbingan
Klasikal
Bimbingan
klasikal adalah pelayanan dasar bimbingan yang diberikan kepada individu secara
bersama-sama dalam satu kelas. Kegiatan layanan ini berisikan informasi yang
diberikan oleh pembimbing/konselor secara kontak langsung dengan para peserta
didik di kelas secara terjadwal. Bimbingan ini biasanya bisa berupa diskusi
kelas atau curah pendapat. Pemberian materi bimbingan klasikal ini disesuaikan
dengan hasil assesmen yang telah praktikan lakukan. Praktikan memilih mayoritas
kebutuhan siswa yang banyak dipilih dalam angket IMS. Layanan bimbingan klasikal yang telah
praktikan belum dapat
terlaksana di karenakan pembagian pengisian bimbingan klasikal oleh PPL dan
waktu masuk kelas pelajaran BK sudah terprogram dengan isian dari perguruan
tinggi lainnya dari program BK.
b) Bimbingan
Kelompok
Menurut
Prayitno (1995:62) Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan
dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok
dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Bimbingan kelompok dilakukan bilamana
siswa yang dilayani lebih dari satu orang. Bimbingan kelompok dapat terlaksana
dengan berbagai cara, misalnya dibentuk kelompok diskusi. Dalam bimbingan
kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing
siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini
bagi dirinya sendiri. Bimbingan kelompok
menggunakan berbagai teknik kelompok yang relevan dengan tujuan dan jenis atau
topik-topik belajar, sosial-pribadi dan karir dengan topik pembahasannya adalah
topik-topik umum. Adapun pelaksanaannya Terlampir
c) Konseling
Individu dan Konseling Kelompok
a)
Konseling
individu
Menurut
(Winkel & Sri, 2007) Konseling individu adalah proses bantuan secara
individu secara langsung yang dilakukan dengan
face to face relationship
(hubungan muka ke muka, atau hubungan empat mata) yang dilaksanakan dengan
wawancara antara konselor dengan konseli (klien).
Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik atau cara ini adalah masalah
yang bersifat pribadi. Konseling disini merupakan layanan yang memungkinkan konseli mendapat layanan langsung secara
tatap muka untuk mengentaskan atau memecahkan masalah yang dialaminya, sehingga
akhirnya konseli dapat mengembangkan potensi dirinya. Layanan
konseling individual ini dilaksanakan secara kondisional, praktikan melakukan
konseling sesuai permintaan siswa, kadang dilakukan pada jam pelajaran, kadang
jam istirahat, dan kadang pada saat jam pulang sekolah dan setelah melaksanakan
konseling kelompok atas permintaan siswa sendiri. Adapun pelaksanaannya terlampir.
b)
Konseling
kelompok
Menurut
Dewa Ketut Sukardi (2003) konseling kelompok merupakan konseling yang
diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang
terjadi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas
merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam kelompok itu, yang meliputi
berbagai masalah dalam segenap bidang bimbingan (bimbingan pribadi, social,
belajar dan karir). Layanan ini memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan
untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok. Dalam layanan ini, masing-masing siswa mengemukakan masalah yang
dialaminya, kemudian satu sama lain saling memberikan masukan dan pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.
Pelaksanaan konseling kelompok Terlampir.
d)
Analisis hasil pelaksanaan dan Refleksi
1.
Analisis
Masalah
yang dihadapi ketika kegiatan PPL berlangsung di MAN Yogyakarta 1 adalah lebih kepada susahnya mengatasi
atau menangani siswa yang belum bisa menghormati praktikan, karena pada saat
pembelajaran berlangsung siswa masih suka ramai sendiri dan masih suka keluar
masuk kelas. Selain itu kendala yang dihadapi selama PPL adalah rendahnya
pemahaman siswa akan pentingnya BK. Siswa banyak yang menganggap bahwa BK itu
seperti polisi yang bertugas hanya mencatat poin-poin pelanggaran. Sebagian
siswa yang belum begitu dekat dengan siswa masih sungkan untuk berkonsultasi
dengan Guru BK bahkan ada yang takut untuk masuk saja keruang BK.
Cara
yang dapat dilakukan oleh pratikan adalah memberikan pemahanan kepada siswa
akan pentingnya BK. Pendekatan kepada siswa harus dilakukan dengan sebaik
mungkin. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan memberikan layanan orientasi
tentang fungsi BK. Agar siswa merasa bahwa BK bukan hanya sebagai petugas
pencatat pelanggaran, namun lebih dari itu BK adalah suatu program yang dapat
membantu siswa untuk dapat mencapai perkembangan secara optimal.
2.
Refleksi/Penilaian
Penilaian
pada diri sendiri oleh diri sendiri adalah. Semua layanan bimbingan dan
konseling di MAN
Yogyakarta 1 sudah
terlaksanakan. Tetapi praktikan memiliki penilaian positif dan negatif.
Penilaian positif seperti siswa sudah akrab dan menerima keberadaan Guru
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, dan siswa memiliki kesukarelaan untuk
mengungkapakan permasalahan kepada praktikan. Ada pula penilaian negatif pada
saat praktikan melakukan program pengalaman lapangan, yaitu siswa belum bisa
menghormati praktikan, karena bagi siswa praktikan itu hanya sekedar praktik
dan ada juga, disini praktikan belum mendapat ijin sepenuhnya dalam melakukan
layanan untuk berkreatifitas karena disini dituntut untuk sesuai dengan hasil
MLM dan konsultasi dengan guru.
Banyak
hal yang masih perlu dijadikan sebagai bahan refleksi dan catatan penting bagi
mahasiswa praktikan dalam proses pelaksanaan PPL di MAN Yogyakarta 1, sebagai berikut:
a. Perlu
perencanaan yang matang dalam setiap program melalui konsultasi dengan guru
pembimbing secara intensif.
b. Tindak
lanjut dari setiap program layanan selayaknya untuk segera dilakukan
dikarenakan dasar pelaksanaan BK adalah masalah siswa yang kadang tidak bisa
menunggu dan tidak bisa ditunda, sehingga perlu menentukan prioritas program
layanan.
c. Proses
pencatatan administrasi yang cepat dan segera setelah proses layanan, agar
supaya bahan pengembangan materi dan pemechan kasus dapat terkumpul dengan baik
dan penentuan tindak alnjut lebih cepat.
d. Pelaksanaan
evaluasi pelaksanaan program layanan hendaknya dapat dilaksanakan segera dan
menyeluruh sebagai bahan perbaikan program BK selanjutnya.
e. Kesimpulan
Terlaksananya
kegiatan PPL BKI UIN Sunan Kalijaga tahun 2014/2015 di MAN Yogyakarta 1 merupakan
salah satu tugas mata kuliah BKI sebagai dasar pelatihan kinerja Bimbingan dan
Konseling Islam dalam bidang pendidikan, semoga praktik kinerja sangat sangat bermanfaat bagi sekolah
dan bagi praktikum tentunya sangat bermanfaat karena mendapat banyak ilmu dan
pengalaman yang sangat bermanfaat, sehingga dapat sebagai bekal untuk
meningkatkan kinerja. Khususnya
praktikum mengucapkan terima kasih dalam pembimbingan kinerja yang masih
banyak kesalahan dan kekurangan.
f. Saran
Melihat
dan memahami apa yang telah terjadi dilapangan sangatlah berkesan karena pengalaman
yang sangat banyak yang praktikum dapatkan, harapan praktikum kepada BK MAN
Yogyakarta 1 terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi, perlu adanya
sosialisasi tetang fugsi dan tugas keBK-an kepada siswa maupun guru sehingga
kinerja BK menjadi positif sehingga
siswa menjadi tidak takut lagi untuk ke ruang BK.
Lampiran-Lampiran
1.
Identitas diri
A.
Siswa Satu
I.
Identitas Siswa
Ø Nama :
I N K
Ø Kelas :
XII Agama
Ø Tempat dan Tgl Lahir :
Ø Telepon/HP :
Ø Tinggal Bersama :
Ø Kendaraan :-
II.
Asal Sekolah
Ø Nama Sekolah :
MAN Yogyakarta 1
Ø Alamat Sekolah :
Jl. C. Simanjuntak No 60
III.
Data Kesehatan
Ø Data Fisik :
Ø Riwayat Kesehatan :
IV.
Data Keluarga
Ø Nama Ayah :
Ø Pekerjaan :
Ø Nama Ibu :
Ø Pekerjaan :
Ø Kakak Kandung :
Ø Adik Kandung :
V.
Minat dan Bakat
Ø Hobi :
Ø Pelajaran yang di senangi :
Ø Pelajaran yang tidak di senangi :
B.
Identifikasi Masalah
Klien
adalah siswa kelas XII Agama, hasl ujian UTS menempatkan ia peringkat 14 dari
18 siswa, dalam proses belajar mengajar siswa merasa kadang bleng pada saat
menerima pelajaran sehinga siswa tersebut sering tidur didalam kelas, siswa
tersebut tinggal di asrama MAN Yogyakarta 1. Pada setiap malam siswa tersebut
menyempatkan untuk keluar dari asrama. Melihat dari hasil ulangan selama
semester awal hasilnya kurang memuaskan dikarenakan siswa pernah tidak
mengikuti ulangan, dan siswa tersebut juga aktif dala organisasi jurnalistik di
luar organisasi sekolah. Ia sering sulit membagikan waktu dalam belajar karena
kesibukanya, dan apabila pengen belajar pada saat malam hari, keadaan asrama
sangant tidak kondusif sehingga siswa tersebut tidak bisa konsentrasi dalam
proses belajar.
C.
Diagnosis
1.
.
Masalah Pokok : termasuk dalam peringkat 5 besar terbawah
2.
Masalah Penyerta : suit dalam memlih keputusan
yang tepat
D.
Tehnik Konseling
Tehnik konseling yang digunakan adalah konseling reailita dalam
teorinya Glesser, konseling ini bertujuan sebagai proses rasional yang menekankan pada perilaku
sekarang dan saat ini. Artinya, konseli ditekankan untuk melihat perilakunya
yang dapat diamati dari pada motif-motif bawah sadarnya.
E. Follow UP
Konseling akan
bertemu kembali dengan konselor pada waktu yang telah disepakati bersama, pada
tahap ini konselor ingin mengetahui upaya apa yag telah dilakukan oleh klien
dan apa perkembangan yang telah terjadi setelah
konsultasi guna mengetahui sukses atau tidaknya proses konseling.
F.
Referensi
Latipun. 2006. Psikologi Konseling.
Malang: UMM Press
Gantina. Eka dan Karsih. 2011. Teori
dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks
LAPORAN
VERBATIM
Verbal
Konselor/Klien
|
Non
Verbal
|
Tahap
Konseling
|
Ki : Assalamu’alaikum
|
Senyum,
|
Attanding
|
Ko : Wa’alaikumsalam kenapa mas,
mau cari siapa?
|
Seyum, ramah
|
|
Ki : pak hamdanya ada mas?
|
Bingung
|
|
Ko: wah pak
hamdamnya baru keluar dek, la g mana?
|
|
|
Ki: mau
konsultasi mas,
|
|
|
Ko : oh gitu, mari silahkan masuk, duduk dulu aja, mau konsultasi
apa ya?
|
Senyum, ramah
|
|
Ki : em di luar aja g mana mas,?
|
Senyum
|
|
Ko : em ok lah, la mau di mana? Di masjid
pa mau di kantin?
|
|
Pembangunan rapport
|
Ki : di kantin aja mas, yg silir .
|
|
|
Ko : em ok, (Setelah di kantin)
: oya mau
pesen minum apa ki, kan asik ngobrol di sambi minum.
|
|
|
Ki : em ea mas,
|
|
|
Ko: oya lagi pelajaran apa tadi mas
|
|
|
Ki : lagi pelajaran mtk, mas
|
Mata fokus
|
|
Ko : em gitu oya g mana pelajaranya bisa kan
|
|
|
Ki ya gt mas, ....yaa bisa
|
|
|
Ko : em gt surlah nek gt, oya terus g mana hasil ujian kemarin?
|
-
|
|
Ki : ya gt mas, kurang memuaskan.
|
Mata menunduk
|
Ekplorasi Total behavior konseli
|
Ko : em gt, la kok
gak memuaskan kenapa?
|
|
|
Ki : em ya gt mas,...
|
|
|
Ko : em eya q paham , la mas belajar kan kalau di rumah?
|
|
Identifikasi perilaku sekarang
|
Ko : em saya modok mas, .....ya belajar mas tapi kalau di sisni tu, kalau
malam malah rame mas, temen- temen pondok malah rama, ya gt lah, ada yang
gitaran, ada yang maen ps ya gt mas.
|
Maa fokus ke
konselor
|
|
Ko : em gt tapi mas tetep belajar kan?
|
|
|
Ki: ey kadang-kadang mas, soale q juga sibuk je mas, nek malam tu q sempatkan
tuk keluar , ya kadang ketemu teman kadang jg ke perkumpulan jurnalistik.
|
|
|
Ko:
perkumpulan jurnalistik? Itu extra sekul atau g mana?
|
Explorasi
|
|
Ki: bukan
mas, tetapi itu organisasi di luar sekolah mas
|
|
|
Ko : em gt la trus g mana dengan belajarmu dan g mana cara membagi waktumu
itu?
|
|
Merencanakan komitmen
|
Ki : la , itu mas q tu orangnya gini, kalau ada temen deket aq yang butuh
bantuanq, q lebih mementingkan ketemu dan membantu temenq, dan juga gini mas
ka aq ikut organisasi jurnalistik gt tow, kalau ada 2 acara yang 1 acara
sekolah dan acara organisasiq, sedangkan acara itu bareng dan di dua tempat
yang berbeda a sering mementingkan acara organisasiq mas.
|
|
|
ko : em gt la kenapa kok mas lebih mementingkan organisasimu itu?
|
Eksprorasi
|
|
Ki : la gni
mas, q itu bkan tripikal, orang yang belajar untk mencari nilai saja, tapi q
belajar untuk mencari ilmu dan pengetahuan. Kan pengetahuan itu gak Cuma di
sekolah saja, di organisasiq q jga belajar, malah di sana itu q merasa
nyaman.
|
Mata fokus
|
|
Ko : la menurutm mana yg lebih penting antara sekolahmu dan organisasimu.
|
|
memainkan
pikiran
|
Ki : ya sekolahq, kan q pgen membahagikan orang tua q.
|
Senyum
|
|
Ko : la, itu mas pengen membahagikan orang tuamu , tentunya kamu kan harus
terus belajar, agar mendapat nilai yang memuaskan.
|
|
|
Ki : em aya
mas, tapi ya g mn mas, aq tu sering bleng nek pas pelajaran itu, q kmarin
dapat nilai jelek jg karena gak ikut ulangan harian mas, q bahkan sering
tidur di kelas nek pas lagi gak fit,
|
Keringat,
memaikan tangan di meja
|
|
Ko : em gt, gini aja sekarang coba kita simpulkan dulu, yang pertama, tadi mas
bilang mas itu sibuk gt kan.
|
Mata fokus
|
Menyimpulkan
|
Ki : ea mas
|
Mata fokus ke
konselor
|
|
Ko : trus yang kedua, mas tadi bilang nek mas itu kadang bingung memilih
antara acara sekolah, pa acara organisasi jurnalistik mas ,
Terus yang ke
empat mas jga kalau belajar di sini sulit gtu kaena nek malam pondok itu rame, jadi g bisa
konsentrasi dalam belajar,
Dan yang
kelima, mas juga disetiap malamnya mas sempatkan untuk keluar dari pondok,
Dan yang terakhir
mas juga sering bleng saat pelajaran.dan sering tidur di kelas.
|
|
|
Ki. Em eya
|
|
|
Ko: nah kalau
kita coba rakum dari sekian banyak itu, ada barapa tadi em...lima ya, menurut
mas hal apa yan bisa mas lakukan agar dari sekian banyak tadi mas tetep bisa
lakukan, akan tetapi , mas juga tetep bisa belajar agar nilai mas itu bisa
meningkat?
|
Fokus
|
Konfrontasi
|
Ki: em apanya
mas, em.......bentar ya mas tak pikirkan dulu bentar.
|
berkeringat
|
Memainkan
pikiran
|
Ko: eya mas,
coba mas pikirkan benar-benar dulu, biar mas tu bisapaham akan apa yang mas
lakukan selanjutnya.
|
|
|
Ki: em waktu
mas.
|
Bingung
|
|
Ko: waktu....
nah itu mas tau kunci agar mas tetep bisa beraktifitas dengan organisasi mas,
akan tetapi mas juga bisa tetep fokus dalam belajar.
|
|
|
Ki: caranya?
Mas
|
|
|
ko: caranya
mas itu harus bisa membagi waktu denga baik, harus bisa menmanfaatkan waktu
sebisa mungkin.
|
Bingung
|
|
Ki: em q
setuju mas oya mas nanti tak cobane, tapi g mn ya mas caranya?
|
Senyum
|
|
Ko: caranya
ya km harus kenali dulu apa aja kegiatan km dan waktunya kapan ? itu km catet
sehingga km tau kapan km punya waktu longar, dan kapan waktu km sibuk, jadi
disela-sela waktu itu km tetep bisa belajar.
|
|
|
Ki: eya mas
nati tak lakukan dan tak cobane.
|
|
|
Ko: sip,
kalau gitu nah kalau sekarang mas dah
tau apa yang mas harus lakukan, sekarang coba mas bilang apa yang mas
dapatkan dri kita ngorol tadi.
|
|
|
Ki: em ya itu
mas yang jelas tu , q harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin mas.
|
|
|
Ko: em sip
mas, oya karena dah bel masuk pelajaran kita akhiri pembicaraan kita ya mas,
nanti beok-besok kita gobrol lagi biar bisa tau perkembanganmu.
|
|
|
Ki: eya mas,
ya udah Asslamualaikum ( sambil bersalaman)
|
mata
bersinar-sinar
|
Bersalaman
|
Ko: waalaikum
salam mas, sampai jumpa lagi,
|
Senyum, ramah
|
|
KONSELING INDIVIDUAL
TEKNIK KONSEING REALITA
1.
Identitas diri
A.
Identitas Siswa
Nama :
N A
Kelas :
XI IPA 1
Tempat dan Tgl Lahir : -
Telepon/HP :
-
Tinggal Bersama : Orang Tua
Kendaraan :
Motor
B.
Asal Sekolah
Nama Sekolah :
MAN YOGYAKARTA 1
Alamat Sekolah :
Jl. C Simanjuntak No. 60
C.
Data Kesehatan
Data Fisik :-
Riwayat Kesehatan :-
D.
Data Keluarga
Nama Ayah :
-
Pekerjaan :
-
Nama Ibu :
-
Pekerjaan :
-
Kakak Kandung :
-
Adik Kandung :
-
Minat dan Bakat
Hobi :
melukis
Pelajaran yang di senangi : -
Pelajaran yang tidak di senangi : -
G.
Identifikasi Masalah
Klien
adalah siswa kelas XI IPA 1, klin berkeinginan untuk meneruskan study lanjut di
UGM/UNY akan tetapi orang Tua klien menginginkan untuk kuliah ke UIN, sehingga
klien blum trima akan keputusan yang diberikankedua orang tanya.
H.
Diagnosis
2.
Masalah
Pokok : mempuyai problem dengan orang tua karena
perbedaan pendapat.
3.
Masalah Penyerta : kurang trima aka putusan orang tua
I.
Tehnik Konseling
Tehnik konseling yang digunakan adalah konseling reailita dalam
teorinya Glesser, konseling ini bertujuan sebagai proses rasional yang menekankan pada perilaku
sekarang dan saat ini. Artinya, konseli ditekankan untuk melihat perilakunya
yang dapat diamati dari pada motif-motif bawah sadarnya. Dengan teknik
ini konselor memainkan pikiran klien agar klien bisa mengerti apa maksud baik
orang tua, sehingga hubungan antara klien dan orang tua dapat harmonis kembali.
J. Follow UP
Konselor akan
bertemu klien dalam waktu lain guna mengetahuai perkembangan klien, karena
konselor meminta klien menayakan alasan apa yang menyebabkan orang tua
K.
Referensi
Latipun. 2006. Psikologi Konseling.
Malang: UMM Press
Gantina. Eka dan Karsih. 2011. Teori
dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks
KONSELING INDIVIDUAL
TEKNIK KONSEING REBT
A.
Identitas diri
Nama :
F D
Kelas :
X IIS 1
Tempat dan Tgl Lahir : -
Telepon/HP :
-
Tinggal Bersama : Orang Tua
Kendaraan :
Motor
Asal Sekolah
Nama Sekolah :
MAN YOGYAKARTA 1
Alamat Sekolah :Jl.
C Simanjuntak No. 60
E. Data Kesehatan
Data Fisik :-
Riwayat Kesehatan :-
F.
Data Keluarga
Nama Ayah :
-
Pekerjaan :
-
Nama Ibu :
-
Pekerjaan :
-
Kakak Kandung :
-
Adik Kandung : -
G.
Minat dan Bakat
Hobi :
-
Pelajaran yang di senangi : -
Pelajaran yang tidak di senangi : -
L.
Identifikasi Masalah
Klien
adalah siswa kelas X IIS 1, suka ikut-ikutan dengan temanya, sehingga pada
suatu saat di ajak teman untuk pergi tanpa diberitahu kemana dan apa tujuanya,
dan teryata di ajak temanya ke sekolah lain dan akhirnya disana terjadi
perampasan jersy sekolah.
M.
Diagnosis
4.
Masalah
Pokok : Suka ikut-ikutan teman tanpa tau kemana
dan apa tujauanya
5.
Masalah Penyerta : ikut terkena kasus perampasan jersy sekolah
lain.
N.
Tehnik Konseling
1.
Tahap pembinaan hubungan, yaitu penerimaan klien
dengan suasana ramah tamah da hangat, yang bertujuan untuk mengakrabkan klien
dengan konselor sehingga klien tidak merasa hangat.dan enjoy pada saat proses
konseling
2.
Tahap pengolaan pikiran dan pandangan, yaitu dengan
mendengarkan penjelasan sebab akibat klien bersikap dengan berfikir rasional.
3.
Tahap pengelolaan emotif dan afektif, yaitu dengan
mengunakan teknik humor atau kata-kata mutiara sehingga pada saat proses
konseling
4.
Tahap pengelolaan tingkah laku, yaitu memberikan
kesempatan klien memilih atas perubahan sikapnya kemudian konselor memberikan
bantuan agar perubahan itu dapat efektif, yatu dengan cara konselor menberikan
rasio agar dalam memilih tindakan di pikiran apa positif dan negatifnya.
O. Teknik konseling
Teknik Assertive training, yaitu teeknik digunakan untuk mendorong dan
membiasakan klien agar menyesuaikan dirinya dengan pola perilaku yang diinginkan
dengan mencoba memikirkan dapak positif nehgatif sebelum memilih sebuah
keputusan.
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
A. Tema Bimbingan : Belajar Yang Efektif
B. Bidang bimbingan :
Pemahaman dan Pengembangan
C. Fugsi layanan : Layanan
Informasi
D. Metode :
Memberikan Informasi
E. Sasaran :
Kelas X Mia 1
F. Tgal layanan :18
Desember 2014
G. Alat dan bahan : Buku,
Bulpoin
H. Hasil yang diharapkan : Siswa
dapat mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar
I. Materi :
Terlampir
TAHAP
|
KEGIATAN
|
ESTIMASI WAKTU
|
pembukaan
|
1.
Mengucapkan salam dan berdoa
2.
Mengkordisikan klien agar suasana kondusif dan
anak-anak bisa fokus pada topik materi yang akan di bahas
3.
Menyampaikan apa tujuan yang akan diharapkan pada pertemuan
ini.
|
10 menit
|
Pemberian materi layanan bimbingan
|
1.
Guru pembimbing Menjelaskan tetang pengertian belajar
yang efektif.
2.
Memberikan pancingan pertayaan tetang bagaimana cara
belajar yang efektih kepada semua siswa.
3.
Meminta siswa saling bertanya tetang bagai mana cara
belajar yang efektif
4.
Saling Berdiskusi tetang cara belajar yang efektif.
|
25 menit
|
Penutup
|
1.
Guru pembimbing merakum hasil dari diskusi yang telah
dilakukan
2.
Melakukan senam otak guna merefres pikiran agar suasana
menjadi nyaman.
3.
Guru pmbinbinbing melakukan folow up dengan menayakan
apa yang telah di dapat dan dipahami dari hasil diskusi tadi.
|
10 menit
|
Yogyakarta
, 18 desember 2014
Mengetahui :
|
Pembinbing
Isni Lestari, S.Pd
NIP.19610126 199403 2 001
|
PPL BKI
Nuryo Handoko
NIM. 11220044
|
Uraian Materi
1.
Belajar tanpa Mood
Belajarlah karena kesungguhan kita untuk berubah,
jangan belajar hanya dengan berlandaskan mood saja. iya kalau pas nice mood, la
kalau pas bad mood kita jadikan alasan untuk kita tidak belajar, saya berani
jamin ilmu yang anda pelajari akan sama halnya dengan air yang menetes di
lapangan panas, sangat mudah menguap. Jadi jangan pernah belajar berdasarkan
mood ya kalau ingin hasil yang memuaskan.
2.
Belajarlah
di manapun anda suka.
Carilah tempat yang nyaman dan dapat menenangkan
pikiran kita sewaktu belajar, dengan keadaan yang nyaman kita akan lebih mudah
dalam memahami materi.
3.
Jangan
belajar terlalu banyak ketika akan ujian.
Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru,
"kamu harus belajar sungguh-sungguh, besok ada ujian"..kira-kira
teman-teman sudah mendengar ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan,
sebenarnya ketika akan ujian itu kita gunakan untuk merehat otak sekejap,
justru pas hari-hari biasalah kita harus sungguh-sungguh. Sistem KS (kebut
semalam) sangat merusak cara berpikir kita, karena hanya akan menimbulkan
tekanan bukan pengetahuan.
4.
Belajar sambil diskusi.
Belajar secara kelompok memang dimaksudkan agar
seseorang yang kurang mampu memahami materi bisa berdiskusi dengan orang yang
sudah paham. Sehingga pertukaran ide terus berjalan, yang pintar tidak semakin
pintar, begitu pula yang bodoh tidak semakin terperosok. Semua bisa menjadi
seimbang.
5.
Belajar dengan diiringi musik.
Musik memang bisa meningkatkan konsentrasi kita dalam
belajar, namun hal ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada beberapa
orang yang malah suka keadaan yang hening. Jadi, jika musik bisa membantumu
berkonsentrasi, just listen it :)
6.
Jangan hanya menghafal.
Metode menghafal mungkin bisa menyukseskan kita dalam
mencari "nilai-yang-baik", namun apakah pengetahuan kita bertambah?
tidak. Pahamilah materi dengan mempelajari konsep-konsepnya, bagaimana hal itu
bisa terjadi, mengapa, apa selanjutnya, begitulah cara berpikir yang harus
dikembangkan meskipun memakan waktu yang cukup lama. Sehingga kita akan tahu
betapa indahnya Ilmu Pengetahuan itu. Dalam film 3 idiots, ada sebuah quotes
yang sangat mengena: "Dengan menghafal, kamu bisa menghemat waktumu selama
4 tahun di universitas, namun kau telah menghancurkan 40 tahun hidupmu
kedepan"
7.
Jangan malu-malu untuk bertanya.
Bila kita ada yang belum paham mengenai materi yang
diajarkan, cukup dengan acungkan jari dan bertanyalah kepada bapak/ibu guru,
jangan malu bertanya bila kita tidak bisa, jangan jadikan gengsi "takut
dibilang lambat oleh teman2" sebagai alasan, karena hal yang seperti itu
tidak masuk akal!
8.
Coba dan Gagal (Trial and Error).
Dalam hidup ini, gagal adalah teman kita juga, jadi
jangan pernah menghindar darinya. Kita terjatuh, untuk apa? agar kita tahu
bagaimana cara untuk bangun. Kita tidak akan pernah tahu yang benar itu
bagaimana jika kita tidak kenal dengan KESALAHAN dulu. Materi yang sesulit
apapun, pasti akan bisa kita kuasai asal tidak ada kata menyerah memahaminya.
Coba terus, gagal sudah biasa.
9.
Cintailah mata pelajaran yang anda suka.
Anda tidak bisa dalam fisika (misal), namun anda
sangat mencintai pelajaran yang satu ini. Maka dengan kecintaan itu, suatu saat
akan menjadikan anda seorang fisikawan hebat, karena sesuatu yang dilakukan
sepenuh hati akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Sekarang tidak bisa, namun
karena kecintaan tersebut anda mempelajarinya setiap waktu, tunggulah hingga
mimpi indah tiba. You'll be the best, but wait until the time's coming on ^_^
10. Ingatlah tujuan
utama kita sekolah.
Tujuan utama kita sekolah ialah untuk mencari ilmu
pengetahuan, bukan hanya menerima "Cara Untuk Memperoleh Nilai yang
Baik" saja. Nilai tidak akan bisa mencerminkan kualitas seseorang,
lihatlah kenyataannya. Tidak masalah kita ada di peringkat berapapun, yang
terpenting ialah belajar bukan untuk mencapai kesuksesan..tetapi untuk
membesarkan jiwa. ini merupakan Cara Belajar paling Efektif yang terus saya
gunakan, karena saya yakin ilmu bukan sebatas CORETAN NILAI, tapi banyaknya
kita berbagi kepada sesama.
11. Kunci semua
metode belajar.
Kuncinya terletak pada kesungguhan kita dalam berdo'a,
karena saya masih ingat betul ada yang bilang kecerdasan seseorang 73% dari
kesungguhan do'anya, sedangkan 27% dari belajar. Intinya do'a sangatlah
penting, sebagai bentuk pasrah kita Kepada Allah. Namun belajar juga sangatlah
penting, ingat! Tidak bisa mencapai 100% tanpa ada yang 27% tersebut.
FOTO KEGIATAN
|
Pembuatan
Proposal Career Day
|
Konseling Individu
|
|
|
|
|
Konseling kelompok
Belajar yang
efektif
|
Konseling kelompok
Belajar yang efektif
|
|
|
Kegiatan
Career Day
|
Pelatiha Guru Bk Se-DIY Dengan Tema “Pelatihan Self Talk Therapy
Membantu Meredakan Stress Siswa Menjelang UN”
|
|
|
Foto Bersama
Setelah Career Day Selesai
|
|
|
|
|
|
|