MASYARAKAT
DAN PERUBAHAN SOSIAL
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Ilmu Teknologi Dan Masyarakat
Dosen Pengampu : Tato Nuryanto,M.Pd
Di susun oleh :
Kelompok
Adji Fathurrahman (1414142048)
Imam Nurkholis (1414142053)
Siti Khodijah B (1414141042)
Selvia (1414142064)
FAKULTAS : TARBIYAH
JURUSAN : TIPS-B/2
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2015
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. II
DAFTAR ISI......................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... IV
A. Latar
Belakang.................................................................................... 1
B. Perumusan
Masalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... V
A.
Pengertian Perubahan ....................................................................... 1
B.
Karakteristik Perubahan Sosial............................................................ 2
C.
Sebab Perubahan Sosial..................................................................... 3
D.
Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial.............................................................4
E.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya.................5
BAB III PENUTUP................................................................................................ VI
A.
KESIMPULAN..................................................................................... 1
B.
SARAN...............................................................................................
2
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. VII
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah
makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia
lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu
(manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang
dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua
himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok
sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang
telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam
susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal
yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan
sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau
komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma”
serta “pran”. Dengan demikian, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah
“perubahan sosial-kebudayaan” karena memang antara manusia sebagai makhluk
sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan itu sendiri. Cara yang paling
sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu,
adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat itu sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas
lagi mengenai perubahan mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang
paling baik dilakukan adalah mencoba mengungkap semua kejadian yang sedang
berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.
Kenyataan
mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa dari berbagai
segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam masyarakat itu “bergerak”
(direction of change)”, yang jelas adalah bahwa perubahan itu bergerak
meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu
mungkin perubahan itu bergerak kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali,
akan tetapi boleh pula bergerak kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam
waktu yang lampau. Kebanyakan definisi membicarakan perubahan dalam arti yang
sangat luas. Wilbert Moore misalnya, mendefinisikan perubahan sosial sebagai
“perubahan penting dari stuktur sosial” dan yang dimaksud dengan struktur
sosial adalah “pola-pola perilaku dan interaksi sosial”. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa perubahan social dalam suatu kajian untuk melihat dan
mempelajari tingkah laku masyarakat dalam kaitannya dengan perubahan.
B.
Perumusan
Masalah
Beberapa rumusan masalah yang dapat dikaji
dari uraian-uraian di atas antara lain:
1.
Apa definisi dari perubahan sosial dalam
masyarakat dan bagaimana pendapat para ahli tentang perubahan sosial?
2.
Apa saja bentuk-bentuk dan penyebab perubahan
sosial ?
3.
Bagaimana aspek aspek dalam perubahan
sosial dan Masyarakat?
C.
Tujuan Penulis
Adapun tujuan penulis yaitu:
1.
Mengetahui berbagai definisi serta pengertian
dari perubahan sosial dan masyarakat.
2.
Mengetahui bentuk-bentuk dan penyebab perubahan
sosial.
3.
Mengetahui aspek-aspek dalam perubahan sosial
dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perubahan
Banyak pengertian yang menjelaskan tentang
bagaimana perubahan sosial tersebut terjadi dalam masyarakat. Hal demikian
disebabkan karena tiap-tiap masyarakat mempunyai kondisi lingkungan sosial
budaya dan alam yang berbeda. Beberapa ahli sosiologi
pun mengartikan perubahan sosial berbeda-beda menurut pandangannya
masing-masing.
Berikut adalah beberapa
pengertian dari perubahan sosial menurut para ahli.
1.John
Lewis Gillin and John Philip Gillin
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin perubahan
sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang disebabkan
oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam
masyarakat tersebut.
2.Max
Weber
Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya
adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian
unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
3.W.
Kornblum
Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya
adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu
lama (dalam buku Sociology in Changing World).
4.Selo
Soemardjan
Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan
sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya. Termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat tersebut.
5.Robert
H. Leuser
Robert mengatakan bahwa perubahan sosial
sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan
manusia, mulai dari tingkat individu orang-perorangan sampai tingkat dunia.
6.Kingsley
Davis
Davis mengartikan perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
7.Robert
Mac Iver
Dalam bukunya “A Textbook of Society” ia
mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam
hubungan-hubungan sosial (social relationship) atau perubahan terhadap
keseimbangan hubungan sosial.
8.William
F. Ogburn
William menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup
unsur-unsur kebudayaan baik material atau non material.
Dari beberapa
pengertian diatas, perubahan sosial dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara
unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat
yang bersangkutan
B.
Karakteristik
Perubahan Sosial
Dengan memahami
definisi perubahan sosial dan budaya di atas, maka suatu perubahan dikatakan
sebagai perubahan sosial budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.
1.
Tidak ada masyarakat yang perkembangannya
berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun
lambat.
2.
Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikutiperubahan pada
lembaga sosial yang ada.
3.
Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan
mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan yang terjadi.
4.
Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang
kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan.
C.
Sebab-Sebab Perubahan
Sosial
Menurut Prof.
Soerjono Soekamto ada dua penyebab terjadinya perubahan sosial yaitu perubahan
yang disebabkan oleh masyarakat itu sendiri (intern) dan dari luar (ekstern).
1. Sebab Intern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam
masyarakat sendiri, antara lain:
a.
Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan
penurunan jumlah penduduk di suatu desa. Pertambahan penduduk akan menyebabkan
perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada
lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan.
Berkurangnya penduduk pedesan juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program
urbanisasi dan TKI.
b.
Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang
di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan
baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
c.
Munculnya berbagai bentuk pertentangan
(conflict) dalam masyarakat.
2. Sebab Ekstern
Merupakan sebab
yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
a.
Adanya pengaruh bencana alam.Kondisi ini
terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada
struktur dan pola kelembagaannya.
b.
Adanya peperangan.Peristiwa peperangan, baik
perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena
pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya
kepada pihak yang kalah.
c.
Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat
lain.Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika
pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut
demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka
disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari
kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur
kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru
tersebut.
D.
Bentuk-bentuk
Perubahan Sosial
Perubahan adalah sebuah
kondisi yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan itu bisa berupa kemajuan maupun
kemunduran.Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya, maka bentuk perubahan
sosial dapat dibedakan menjadi:
1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress)
Perubahan
sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan
pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa
memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi
masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana,
menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan
berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa
kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah
kemajuan (progress).
Perubahandalam
arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat transportasi, dan
penemuan alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan
manusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat elektronik meringankan
pekerjaan dan memudahkan manusia memperoleh hiburan dan informasi; penemuan
alat-alat transportasi memudahkan dan mempercepat mobilitas manusia proses
pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern seperti telepon dan
internet, memperlancar komunikasi jarak jauh.
2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress)
Tidak semua
perubahan yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana.
Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa
menimbulkan masalah baru. Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi
masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran.
Misalnya,
penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah memberikan kemudahan dalam
komunikasi manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa komunikasi
langsung dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah mempermudah dan
mempersingkat jarak, tetapi disisi lain telah mengurangi komunikasi fisik dan
sosialisasi secara langsung. Sehingga teknologi telah menimbulkan dampak
berkurangnya kontak langsung dan sosialisasi antar manusia atai individu.
Jika dilihat
dari proses berlangsungnya, menurut Soerjono Soekamto perubahan dapat dibedakan
menjadi Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahan cepat).
a.
Evolusi
Evolusi adalah
perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang
cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat,
yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari
usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan
hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan
sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.
b.
Revolusi
Revolusi, yaitu
perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi
diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat,
ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan
tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan
tertentu, antara lain:
1). Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu
perubahan.
2). Adanya pemimpin/kelompok yang mampu
memimpin masyarakat tersebut.
3). Harus bisa memanfaatkan momentum untuk
melaksanakan revolusi.
4). Harus ada
tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
5). Kemampuan
pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas
masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan
arah gerakan revolusi.
Contoh
perubahan secara revolusi adalah peristiwa reformasi (runtuhnya rezim
Soeharto), peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur Lapindo (Sidoarjo).
Jika dilihat dari ruang lingkupnya, perubahan
sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan social yang berpengaruh besar dan
perubahan sosial yang berpengaruh kecil.
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan
mode rambut atau perubahan mode pakaian.
2. Perubahan
besar
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh
berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk
dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
Jika dilihat dari keadaannya, perubahan sosial
dibagi menjadi dua yaitu, perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan.
a.
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang
direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat.
Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok
orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah
pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan
tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi.
b.
Perubahanyang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan
Perubahanyang tidak dikehendaki atau yang tidak
direncanakan merupakanperubahan yang terjadi di
luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya
akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh perubahan yang tidak
dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa
kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan
tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.
E.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya
Terjadinya sebuah perubahan tidak selalu
berjalan dengan lancar, meskipun perubahan tersebut diharapkan dan
direncanakan. Terdapat faktor yang mendorong sehingga mendukung perubahan,
tetapi juga ada faktor penghambat sehingga perubahan tidak berjalan sesuai yang
diharapkan.
1.
Faktor
pendorong perubahan Sosial
Faktor pendorong merupakan alasan yang
mendukung terjadinya perubahan. Menurut Soerjono Soekantoada sembilan faktor
yang mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu:
a. Terjadinya
kontak atau sentuhan dengan kebudayaan lain.
b. Sistem
pendidikan formal yang maju
c. Sikap
menghargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju.
d. Toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
e. Sistem
terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat.
f. Penduduk
yang heterogen.
g.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
h. Orientasi ke
masa depan
i. Nilai bahwa
manusia harus selalu berusaha untuk perbaikan hidup.
2. Faktor penghambat perubahan
Banyak faktor yang menghambat sebuah proses
perubahan. Menurut Soerjono Soekanto, ada delapan buah faktor yang menghalangi
terjadinya perubahan sosial, yaitu:
a. Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat.
c. Sikap
masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.
d. Adanya
kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat
(vestedinterest).
e. Rasa takut
terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan perubahan pada
aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.
f. Prasangka
terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
g.
Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
f. Adat dan
kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil makalah ini dapat ditarik kesimpulan
yaitu perubahan sosial dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang
saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Selain itu kesimpulan yang dapat penulis
temukan dari makalah ini adalah setiap masyarakat senantiasa berada dalam
proses sosial, dengan kata lain perubahan-perubahan sosial merupakan gejala
yang melekat di setiap masyarakat dapat diketahui dengan membandingkan keadaan
masyarakat pada suatu waktu tertentu dengan keadaannya pada masa lampau.
Tidak ada satu pun perubahan sosial yang tidak
membawa pengaruh bagi masyarakat. Perubahan sosial akan membawa pengaruh
positif bagi kehidupan masyarakatnya, tetapi juga berdampak negatif. Dampak
atau akibat dari perubahan sosial yaitu semakin kompleksnya alat dan
perlengkapan dalam memnuhi kebutuhan hidup,majunya teknologi diberbagaibidang
kehidupan, industri berkembang maju, tercipta stabilitas politik,meningkatkan
tarap hidup masyarakat, dan sebagainya.
B.
Saran
Dari pembahasan mengenai perubahan sosial ini,
kami menyarankan agar masyarakat desa mampu mengenali karakteristik desanya
agar mampu mengikuti perubahan sosial tanpa mengubah struktur desa tersebut.
Sehingga unsur dari desa tersebut tidak hilang dan masih mampu mempertahankan
aspek-aspek yang ada dalam desa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
v Soerdjono,Soekamto.2007.Sosiologi Sua.Graha ilmu.