Blog Al Imam

  • Home
  • Kumpulan Makalah
  • 404
Home » Kumpulan Makalah » Makalah Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Makalah Hubungan Sekolah dan Masyarakat



BAB I
PENDAHULUAN
A.            Latar belakang
Telah menjadi pendapat umum bahwa pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksankan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakt dan pemerintah. Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan salah satu bidang garapan administrasi pendidikan .
Istilah “sekolah” sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal, informal, maupaun lembaga pendidikan nonformal yang merupakan sarana melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Sedangkan “Masyarakat” dalam konteks sekolah adalah warga atau individu yang berada di sekolah atau sekitar sekolah yang berhubungna secara langsung atau tak langsdung terhadap manajemen sekolah, memiliki kesadran sosial dan mempunyai pengaruh terhadap sekolah.
Adapaun dalam makalah ini, penulis berusaha memaparkan tentang pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat, tujuan hubungan sekolah ddan masyarakat, dan jenis – jenis hubungna sekolah dan masyarakat.
B.             Rumusan masalah
1.      Bagaimana pentingya hubungan sekolah dan mayarakat ?
2.      Apa tujuan hubungan sekolah dan masyarakat ?
3.      Apa prinsip-prinsip hubungan sekolah dan masyarakat ?
4.      Apa saja jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat ?
C.            Tujuan penilius
1.      Untuk mengetahui pentingya hubungan sekolah dan masyrakat.
2.      Untuk mengtahui tujuan hubungan sekolah dan masyrakat.
3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip hubungan sekolah dan masyarakat.
4.      Untuk mengetahui jenis-jenis hubungna sekolah dan masyrakat.



BAB II
PEMBAHASAN
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
A.          Pentingya Hubungan Sekolah dan Masyrakat
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat. Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hubungan antara sekolah dan masyrakat meliputi :
1.      Sekolah adalah bagian yang integral dari masyrakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat.
2.      Hak hidup dan kelangsungan hidup bergantung pada masyarakat
3.      Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masayarakat dalam bidang pendidikan .
4.      Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi, keduanya saling membutuhkan.
5.      Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah dan karana masyarakat membutuhkannya.[1]
Pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat :
1.      Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mendidik generasi muda untuk hidup di masyarakat.
2.      Sekolah haruslah merupakan tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai dan dihendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu didirikan.
3.      Sebaliknya, masyarakat harus membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar apa yang diperoleh dan dihasilkan sesuai kehendak dan kebutuhan masyrakat.
4.      Mengikutsertakan masyarakat secara aktif dalam usaha memecahkan permasalahan pendidikan.
5.      Partisipasi, dukungan dan batuan secara konkrit dari masyarakat baik berupa finansial, material untuk kelancaran sekolah.[2]
B.           Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyrakat
Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat dapat dikelompokan menjadi tiga tujuan pokok, yaitu :
1.      Mengembangkan Mutu Belajar dan Petumbuhan Anak – Anak
Untuk mengembakangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak hendaknya personil sekolah mengetahui benar-benar kondisi masyarkat lingkungan hidup anak-anak yang sangat penting bagi program pendidikan. Kepala Sekolah dan guru-guru hendaknaya mengikutsertakan masyarakat untuk dapat bekerja sama dan memanfaatkan sumber-sumber di dalam masyarakat yang diperlukan untuk memperkaya program sekolah.
Selain itu mengembangkan mutu belajar sekolah hendaknya dapat bekerja sama dengan organisasi-organisasi atau instansi-instansi lain di dalam masyarakat, yang mempunyai tugas dan kepentingan yang sama terhadap pendidikan anak-anak. Dan bahan pengajaran yang diberikan kepada peserta didik bukanlah bahan yang statis dan usang, melainkan merupakan bahan yang fungsional dan akurat bagi kebutuhan murid itu sekarang dan kehidupan akan datang.
2.      Meningkatkan Tujuan dan Mutu Kehidupan Masyarakat
Di dalam masyarakat yang demokratis, sekolah seyogayanya dapat menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan bagi perubahan-perubahan masyarakat dalam bidang ekonomi, kebudayaan, teknologi dan sebagai ke tingkat yang tinggi. Bukan sekolah yang harus mengekor secara pasif kepada perkembangan masyarakat, tetapi sebaliknya sekolahlah justru yang harus memelopori bagaimana dan kemana masyarakat itu harus dikembangkan.
3.      Mengembangkan Pengertian, Antusiasme dan Partisipasi Masyarakat
Pengertian, antusiasme dan partisipasi masyarakat tersebut sangat penting, apalagi bagi masyarakat kita yang pada umumnya masih belum menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pendidikan anak-anak adalah tugas dan tanggung jawab masyarakat di samping sekolah dan pemerintah.

Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran, baik dalam arti sasaran masyarakat atau orang tua yang dapat diajak kerjasama maupun sasaran hasil yang diinginkan, maka ada beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di bawah ini harus menjadi pertimbangan dan perhatian.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
a.      Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.
b.      Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua murid dan masyarakat.
c.       Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok  pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun  melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).
d.      Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya lengkap, akurat, dan up to date. 
e.       Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif  dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif  kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah  serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat tertentu. 
f.        Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.
C.           Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Maysarakat
Banyak orang berpendapat bahwa hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat hanyalah dalam hal mendidik anak belaka. Padahal hubungan antara sekolah dan masyarakat itu mengandung arti yang lebih luas dan mencakup beberapa bidang. Hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 hubungan, yaitu :
1.      Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan-keraguan pendirian dan sikap pada diri anak atau murid.
2.      Hubungan kultural, ialah usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah merupakan suatu lembaga yang seharusnya dapat dijadikan alat ukur bagi maju-mundurnya kehidupan, cara berpikir, kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan sebagainya. Kegiatan- kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat.
3.      Hubungan institusional, yakni hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain baik swasta maupun pemerintah. Dengan adanya hubungan ini, sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pengadaan dan pengembangan materi kurikulum maupun bantuan yang berupa fasilitas serta alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan program sekolah.










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada kesimpulanya bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu sangat erat karena saling memiliki fungsi dan timbal balik yang sangat jelas antara keduanya. Disamping itu, hubungan sekolah dengan masyarakat perlu adanya suatu kerjasama yang baik yang dapat membangun , mendidik, generasi-generasi yang akan datang.
B.     Saran
Dengan makalah ini, kami selaku penulis menyarankan kepada mahasiswa/I untuk bisa memahami pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dikala nanti menjadi anggota guru disuatu lembaga sekolah agar memiliki sikap hubungan yang baik dengan masyarakat.









[1] Purwanto , M . Ngaim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. 2010. Bandung : PT. Remaja.hal.189
[2] Tim Pengadaan Buku Pelajaran. Administrasi Sekolah. 1991. Semarang : Ikip Semarang Press.hal.50
Makalah Hubungan Sekolah dan Masyarakat , Pada: 21:15



Share to

Facebook Google+ Twitter

Related with Makalah Hubungan Sekolah dan Masyarakat :

Tags: #Kumpulan Makalah Posted by Anonymous at 21:15

0 comments :

Post a Comment

« Next Prev »
  • Beranda

Labels

  • KUMPULAN LAPORAN PPL
  • Kumpulan Makalah
  • kumpulan proposal
  • Kumpulan Proposal Skripsi
Copyright © 2016 Blog Al Imam All Rights Reserved | Sonic SEO Template