Blog Al Imam

  • Home
  • Kumpulan Makalah
  • 404
Home » Kumpulan Proposal Skripsi » Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)



PROPOSAL
PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE
TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK
 DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IPS 3 SMAN 1 KADUGEDE
KABUPATEN KUNINGAN
(Penelitian Tindakan Kelas)





Disusun Oleh:
Kelompok 1
Ahmad Muzaki        (1414143068)
Dina Wulan Sari      (1414142050)
Imam Nurkholis       (1414142053)
Kiki Rizky Amelia   (1414142055)
Sofariah Zulfa          (1414141044)

T.IPS-B / V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI  CIREBON

2016
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan.
Smartphone merupakan salah satu bentuk pesatnya perkembangan teknologi informasi. Banyak kemudahan dan manfaat yang dapat diambil dari kemajuan teknologi smartphone. Hampir semua masyarakat sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan bahwa kehidupan tidak dapat lepas dari peran teknologi informasi khususnya smartphone.
Perkembangan teknologi semakin meningkat, fungsi smartphone semakin meluas bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga dipergunakan dalam urusan lain seperti; SMS, MP3, Vidio, Kamera, Recoard, sehingga smartphone menjadi Multimedia.
Orang tua menyadari akan pentingnya smartphone bagi anaknya dengan berbagai alasan. Kini smartphone adalah sakunya anak didik, hampir semua anak didik mengantongi smartphone. Mereka merasa percaya diri dengan smartphone dan seolah-olah menyatakan dirinya “saya orang modern, saya orang berteknologi.” Budaya tradisional semakin jauh ketinggalan oleh gaya hidup mewah.
Apabila berorientasi pada teori belajar hakikat belajar, penggunaan smartphone menunjukkan adanya perubahan tingkah laku. Pengalaman siswa bagian dari proses pembelajaran, kemampuan menggunakan smartphone juga bagian dari pembelajaran. Tetapi perubahan tingkah laku atau prilaku yang diinginkan dalam pendidikan yaitu etika, etika moral sorang siswa. Jadi tujuan pendidikan atau pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang beretika.
Bagaimana etika anak didik di era teknologi smartphone saat ini. Dalam hal integritas kesiswaan, ada gejala-gejala kesenjangan. Anak didik yang membawa smartphone cendrung bersifat individualisme, mereka bergaul atau bercakap-cakap bukan dengan teman disampingnya, melainkan orang yang diluar lingkungan belajarnya dengan sarana SMS smartphone-nya. Karena smartphone barang mahal sehingga dapat dimaklumi bila ada keengganan meminjamkan pada temannya. Prilaku seperti ini berlangsung terus menerus, maka mulai muncul sikap-sikap egois dan pamer di antara anak didik yang membawa smartphone.
Bagi anak didik yang tidak membawa smartphone merasa terasing di lingkungan sekolah bahkan merasa asing di kelasnya sendiri. Sekali dua kali dipinjamkan untuknya, selanjutnya tak heran muncul perasaan malu, apalagi tidak bisa mengoperasikan. Siswa yang tidak punya smartphone harus beradaptasi, agar tidak kena seleksi dilingkungan kelasnya, caranya “menuntut kepada orang tua agar dibelikan smartphone”. Integritas semakin melemah dan kesenjangan pergaulan akibat teknologi semakin besar walaupun tidak muncul dipermukaan.
Adapun dampak penggunaan smartphone terhadap prestasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara pengaruh penggunaan smartphone terhadap prestasi siswa. Siswa akan lebih berprestasi bila dapat meminimalkan waktu dalam penggunaan smartphone yang tidak penting, dan mengalihkannya dengan cara mengisi hal-hal positif. Siswa akan lebih berprestasi jika dapat mengurangi waktu untuk bermain-main (menggunakan smartphone) dan mengisi waktu luangnya untuk membaca buku atau kegiatan positif lainnya.
Di dalam ruang kelas sering suara smartphone berdering mengusik ketenangan dan keseriusan belajar. Perilaku siswa dalam ruangan kelas ketika mata pelajaran Geografi, beberapa siswa yang membawa smartphone mengeluarkannya untuk menjumlah, mengurangi atau mengalikan bilangan-bilangan sederhana dalam contoh soal yang diberikan oleh guru. Tentu ini gejala buruk bagi perkembangan logika berpikir siswa. Tidak percaya dengan pikirannya, lambat menggunakan pikiran dan bahkan faktor malas corat-coret karena lebih praktis dengan smartphone. Yang lebih memprihatinkan menjawab soal ulangan dengan bantuan teman lewat SMS.
Berbagai dampak yang dapat ditimbulkan oleh telepon genggam atau smartphone tersebut, baik itu dampak positif ataupun dampak negatifnya. Siswa dan siswi dapat membatasi penggunaan smartphone itu dengan kesadaran diri sendiri, pengaruh teman, didikan orang tua dan juga guru-guru di sekolah. Jadi, idealnya pelajar memakai smartphone tidak boleh sampai ketagihan dan lupa waktu akan belajar. Jika sudah sampai titik ketagihan, itulah yang membuat malas belajar dan menimbulkan penurunan prestasi di kelas. Oleh karenanya, pihak sekolah lebih tegas lagi dalam membuat kebijakan larangan membawa/mengoperasikan smartphone pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, diketahui bahwa smartphone sebagai teknologi memiliki dampak positif maupun negatif. Oleh karenanya peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Tekhnologi smartphone terhadap Pembentukan Karakter dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1 Kadugede.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana penerapan metode Invact  dalam pembelajaran Geografi kelas X IPS I SMA Negeri 1 Kadugede?
2.      Bagaimana Karakter siswa setelah menggunakan Metode Invact dalam pembelajaran Geografi kelas X IPS I SMA Negeri 1 Kadugede?
3.      Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Metode Invact pada pelajaran Geografi kelas X IPS I SMA Negeri 1 Kadugede ?
C.    TUJUAN PENELITIAN
1.      Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan  keilmuan  khususnya  pengaruh  penggunaan  teknologi smartphone terhadap karakter dan hasil belajar siswa pada pelajaran Geografi melalui penggunaan metode Invact.
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusunya adalah :
a.       Untuk mengetahui penerapan metode Invact terhadap proses pembelajaran di kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kadugede .
b.      Untuk menegtahui hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Invact.
c.       Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Metode Invact.
D.    TINDAKAN YANG DIPILIH
Tindakan yang akan dilakukan, berdasarkan permasalahan yang sedang dialami dan di kaji saat ini adalah menerapkan Metode Invact  terhadap proses pembelajaran Geografi terutama pada pokok bahasan “ Skala Peta ” Sebagai implementasi dari penerapan metode tersebut akan dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh guru  Geografi yang bersangkutan, yang akan di bantu oleh peneliti dengan cara ikut mengamati proses pembelajaran yang berlangsung saat diterapkannya metode ini.
E.     HASIL YANG DIHARAPKAN
1.      Manfaat bagi Siswa.
a.       Sebagai salah satu cara dalam meningkatkan keilmuan khususnya pengaruh  penggunaan  teknologi smartphone terhadap karakter siswa.
b.      Dengan pengetahuan yang tinggi maka akan meningkatkan hasil belajar siswa.
c.       Mempermudah siswa dalam memahami dam memecahkan masalah dalam pelajaran Geografi.
2.      Manfaat bagi Guru.
a.       Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini guru dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan baik itu dengan merubah metode pembelajaran maupun merubah strategi belajar demi perbaikan prestasi belajar siswa dan tujuan yang hendak di capai dapat tercapai.
b.      Sebagai bahan untuk evaluasi guru terhadap model-model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar.
c.       Untuk melatih guru melakukan penelitian – penelitian tindakan kelas yang dapat dilakukan untuk perbaikan proses pembelajaran maupun prestasi belajara dari siswanya.
d.      Membantu mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membuat siswa faham tentang apa yang di ajarkan dengan penggunaan metode.
3.      Manfaat bagi Sekolah.
a.       Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan bantuan kepada sekolah dalam memperbaiki sistem pembelajaran disekolah.
b.      Diperoleh panduan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode yang selanjutnya diharapkan dapat di pakai untuk pelajaran-pelajaran lain baik di SMA Negeri 1 Kadugede ataupun di sekolah-sekolah lainya.
F.     KAJIAN PUSTAKA
1.      Teori Pembentukan Karakter
a.    Pengertian Karakter
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.
Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfoukuskan penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.
Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah sifat–sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak dan juga kepribadian.
b.    Proses Terbentuknya Karakter
Karakter yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang. Karakter manusia bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Lebih dari itu, karakter merupakan bentukan atau pun tempaan lingkungan dan juga orang–orang yang ada di sekitar lingkungan tersebut.
Karakter dibentuk melalui proses pembelajaran di beberapa tempat, seperti di rumah, sekolah, dan di lingkungan sekitar tempat tinggal. Pihak–pihak yang berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang yaitu keluarga, guru, dan teman sebaya.
Karakter seseorang biasanya akan sejalan dengan perilakunya. Bila seseorang selalu melakukan aktivitas yang baik seperti sopan dalam berbicara, suka menolong, atau pun menghargai sesama, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga baik, akan tetapi jika perilaku seseorang buruk seperti suka mencela, suka berbohong, suka berkata yang tidak baik, maka kemungkinan besar karakter orang tersebut juga buruk.
2.      Teori Hasil Belajar
Hasil belajar sering disebut dengan istilah “sholastic achievement” atau “academic achievement” adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah dan dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes belajar.Implementasi dari belajar adalah hasil belajar. Berikut di kemukakan defenisi hasil belajar menurut para ahli :
Hamalik (2007) memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.
Mulyasa (2008) hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.
a.       Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari dua faktor yaitu faktor yang datangnya dari individu siswa (internal factor), dan faktor yang datang dari luar diri individu siswa (eksternal factor)”. Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)      Faktor internal anak, meliputi:
a)      Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran.
b)      Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain : (1)Intelegensi, (2) Sikap (3) bakat, (4) minat, dan (5) motivasi.
2)      Faktor eksternal, meliputi :
a)      Faktor lingkungan social, seperti para guru, sifat para guru, staf adminitrasi dan teman-teman sekelas.
b)      Faktor lingkungan non-sosial, seperti sarana dan prasarana sekolah/belajar, letaknya rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan anak.
c)      Faktor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar , maupun metode, model dan media pembelajaran yang digunakan.
3.      Teori Invact
a.       Pengertian Metode Invact
Metode invact (increase value activity) adalah metode penanaman nilai menggunakan berbagai aktivitas yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan direfleksi aplikasi nilainya setelah kegiatan pembelajaran selesai. Metode ini merupakan salah satu cara untuk membentuk karakter siswa.
b.      Karakteristik Metode Invact
1)      Aktivitas yang digunakan merupakan aktivitas yang mengandung nilai-nilai kehidupan.
2)      Aktivitas bisa berupa permainan, menonton video, mendengarkan atau membaca cerita, menganalisis lagu secara sederhana, dan sebagainya.
3)      Guru harus menyusun agenda tema untuk satu tahun. Guru harus menentukan karakter apa yang diharapkan muncul dalam satu tahun ajaran (goal = karakter utama). Karakter ini kemudian dipetakan menjadi beberapa karakter khusus yang membentuk karakter utama tersebut dimiliki oleh seseorang. Jumlah karakter khusus menyesuaikan kebijakan guru bisa dua, tiga, empat, dan sebagainya. Kemudian dari karakter khusus ini dicari nilai-nilai utama pembentuk karakter tersebut. Nilai utama ini yang akan menjadi payung nilai satu bulan atau bisa satu minggu. Dari nilai utama ini kemudian ditentukan nilai khusus yang akan diaplikasikan pada kegiatan pembelajaran. Misalnya selama satu minggu menggunakan nilai utama kerjasama maka hari pertama menggunakan nilai indahnya perbedaan, hari kedua bersahabat dengan semua teman, dan seterusnya.
4)      Aktivitas yang dipilih disesuaikan dengan tema pada pertemuan tersebut.
5)      Nilai dalam setiap kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan nilai khusus yang sudah disepakati bersama. Misalnya tentang mencintai lingkungan, maka pada soal cerita pembelajaran Matematika menggunakan cerita-cerita yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan.
6)      Penemuan nilai dalam aktivitas dilakukan dengan diskusi bersama antara guru dan siswa. Guru harus melakukan banyak pancingan kepada siswa dalam diskusi supaya nilai yang disepakati bersama sesuai dengan tema pada pertemuan tersebut dan urutan tema dalam agenda.
7)      Nilai yang dipilih akan menjadi tema nilai pertemuan satu hari tersebut. Di akhir kegiatan pembelajaran akan ada refleksi nilai. Siswa yang mengaplikasikan nilai tersebut selama satu hari akan mendapat bintang sedangkan siswa yang melanggar akan dikurangi bintangnya. Pada akhir semester atau akhir tahun ajaran bintang-bintang tersebut akan dihitung dan siswa tertentu (yang memiliki bintang terbanyak atau memenuhi jumlah bintang tertentu tergantung kebijakan guru) akan mencapat reward dari guru atau sekolah.
8)      Sebisa mungkin guru harus mengawasi siswa selama kegiatan pembelajaran di sekolah dan memacu siswanya untuk jujur dalam kegiatan refleksi.
9)      Guru memiliki buku catatan bintang untuk anak dan menyediakan reward untuk siswa yang disepakati akan mendapat reward (jumlah bintang terbanyak atau memenuhi jumlah tertentu tergantung kebijakan guru).
10)  Aktivitas dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Aktivitas ini merupakan kegiatan di luar apersepsi.
11)  Waktu untuk aktivitas 10-15 menit sedangkan untuk refleksi 5-10 menit atau menyesuaikan kebijakan sekolah dan guru.
c.       Langkah-langkah Metode Invact
1)      Kegiaatan diawali dengan doa dan salam.
2)      Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aktivitas yang akan dilakukan.
3)      Siswa mengikuti instruksi guru untuk melakukan aktivitas.
4)      Siswa dan guru berdiskusi untuk menentukan nilai apa yang akan disepakati bersama untuk menjadi tema nilai pada pertemuan satu hari tersebut.
5)      Selama satu hari aplikasi dari nilai tersebut akan dilakukan siswa dan dimonitor guru maupun sesama siswa.
6)      Setelah pembelajaran selesai dilakukan refleksi untuk menentukan siswa yang mendapat bintang atau dikurangi bintangnya serta nasehat dari guru.
7)      Kegiatan diakhiri dengan salam dan doa.
d.      Kelebihan Metode Invact
1)      Sistematis, memiliki tujuan yang jelas dan strategi yang tersusun di awal tahun.
2)      Meningkatkan kebermaknaan kegiatan pembelajaran.
3)      Strategis, secara tidak langsung masuk (include) dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Meningkatkan motivasi siswa. Karena mengawali kegiatan pembelajaran dengan aktivitas yang menyenangkan dan bernilai maka dapat menumbuhkan sikap “suka sekolah” bagi siswa.
5)      Meningkatkan profesionalitas dan kreativitas guru dengan learning by do dalam menentukan nilai dan aktivitas yang akan dilakukan.
e.       Kekurangan Metode Invact
1)      Menambah waktu kegiatan pembelajaran sekitar 20-30 menit sehingga siswa harus pulang lebih siang. Kemungkinan juga akan mengubah jadwal istirahat pembelajaran.
2)      Menambah biaya operasional di sekolah.
3)      Keefektifannya bergantung pada kedisiplinan guru dan siswa.
4.      Teori Smartphone
Menurut Williams & Sawyer (2011), smartphone adalah telepon selular dengan mikroprosesor, memori, layar dan modem bawaan. Smartphone merupakan ponsel multimedia yang menggabungkan fung sionalitas PC dan handset sehingga menghasilkan gadget yang mewah, di mana terdapat pesan teks, kamera, pemutar musik, video, game, akses email, tv digital, search engine, pengelola informasi pribadi, fitur GPS, jasa telepon internetdan bahkan terdapat telepon yang juga berfungsi sebagai kartu kredit.
smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa ke mana-mana membuat kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini.
Menurut Gary B, Thomas J & Misty E, 2007, smartphone adalah telepon yang internet enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan.
Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS, “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental: bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka bisa lakukan.”

G.    PENELITIAN YANG RELEVAN
            Sri Utami.  Pengaruh Penggunaan Teknologi  Cellularphone  Terhadap Moral dan Karakter Siswa (Studi Kasus di MTs Ma’arif Magelang  Tahun  Pelajaran  2013/2014) Thesis.  Program  Pascasarjana  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2014.
            Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui:  1)  pengaruh  penggunaan teknologi  cellularphone  terhadap moral dan karakter  Siswa MTs Ma’arif  Bulurejo Magelang  Tahun  Pelajaran  2013/2014  2)  Perbedaan  moral  dan  karakter  siswa antara yang menggunakan cellularphone dan tidak menggunakan cellularphone di MTs Ma’arif Bulurejo Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.
            Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu data yang diperoleh dengan bentuk angka-angka dengan analisis statistik.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  siswa  MTs Ma’arif  Bulurejo Magelang Tahun Pelajaran  2013/2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan  teknik  purposive  sampling.  Jadi sampel yang  digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa  kelas VII, VII dan IX dari tiga kelas 120 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data  deskriptif  kuantitatif, analisis regresi linear sederhana dan analisis statistik one sample t test.
            Hasil  penelitian  yang  telah  dilakukan,  dapat  disimpulkan  bahwa:  1)  Ada pengaruh  negatif  penggunaan  teknologi  cellularphone  terhadap  moral  Siswa Madrasah  Ibtidaiyah  Ma’arif  Bulurejo,  Madrasah  Ibtidaiyah  Bondowoso  I  dan Madrasah  Ibtidaiyah  Bondowoso  II  Mertoyudan  Magelang.  Perolehan  nilai koefisien  regresi  sebesar  -0,200  dengan  nilai  sig.  0,000.  Jadi  semakin  tinggi penggunaan  teknologi  cellularphone,  maka moral siswa akan semakin berkurang. 2)  Terdapat  perbedaan  moral  dan  karakter  siswa  antara  yang  menggunakan cellularphone  dan  tidak  menggunakan  cellularphone  di  Madrasah  Ibtidaiyah Ma’arif  Bulurejo,  Madrasah  Ibtidaiyah  Bondowoso  I  dan  Madrasah  Ibtidaiyah Bondowoso II Mertoyudan Magelang.  Perolehan nilai t hitung sebesar  -5,994 dan -6,406  nilai  sig.  0,000.  3)  Nilai  rata-rata  moral  pengguna  cellularphone  lebih rendah  (29,55)  dibandingkan  nilai  rata-rata  moral  yang  tidak  menggunakan cellularphone  ke  sekolah  (34,60).  4)  Nilai  rata-rata  karakter  pengguna cellularphone  lebih  rendah  (29,86)  dibandingkan  nilai  rata -rata  karakter  yang tidak menggunakan cellularphone ke sekolah (35,33). Kata kunci: penggunaan teknologi cellularphone, moral dan karakter.
H.    PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1.      Lokasi Penelitian
                   Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri I Kadugede. Pada Hari Selasa 22 Oktober 2016 alokasi waktu 2x45 Menit atau 1,5 Jam pelajaran di Kelas X IPS 1.
2.      Subjek Penelitian.
         Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas X IPS 1 SMA Negeri I Tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 35 Orang tediri dari 24 siswi dan 11 siswa.
3.      Pemecahan Masalah.
           Untuk memecahkan masalah ini peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan beberapa siklus melalui penggunaan metode Invact dalam proses pembelajaran agar dapat membentuk karakter dan meningkatkan hasil belajar siswa.
4.      Tahap Pelaksanaan.
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan Model Kemmis dan Mc Taggart yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Action), Pengamatan (Observasi) dan Refleksi (Reflecting).










1)      Pelaksanaan (Action)
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran geografi, untuk menggunakan metode Contextual Teaching and Learning dalam proses belajar mengajar di Kelas XI IPS 1 dan melaksanakan apa yang telah direncanakan.
2)      Pengamatan (Observasi)
Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran tersebut, peneliti melihat, mengamati dan mencatat di lembar observer pada hal motivasi dan keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran.
3)      Refleksi ( Reflecting)
Setelah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, tibalah pada tahap ini yaitu refleksi. Pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaraan bersama sama melakukan refleksi terhaadap proses pembelajaraan yang baru saja telah dilaksanakan, refleksi ini berpacu pada hal data lembar observer yang telah dicatat dan pada hal panca indera secara langsung.
I.       JADWAL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli-September 2016. Adapun rincian jadwal kegiatan tindakan kelas disajikan pada tabel berikut.
NO
KEGIATAN
MINGGU KE-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.
Persiapan
a.     Penyusunan pedoman kerja
b.     Penyusunan instrumen dan perangkat pembelajaran

x
x


X










2.
Pelaksanakan Penelitian Siklus I
a.     Perencanaan Tindakan
b.     Pelaksanaan Tindakan,
Observasi, Evaluasi
c.     Analisis dan Refleksi



x
x



x











3.
Pelaksanakan Penelitian Siklus II
a.     Perencanaan Tindakan
b.     Pelaksanaan Tindakan,
Observasi, Evaluasi
c.     Analisis dan Refleksi




x


x
x







4.
Pelaksanakan Penelitian Siklus III
a.    Perencanaan Tindakan
b.    Pelaksanaan Tindakan,
Observasi, Evaluasi
c.     Analisis dan Refleksi






x



x




x




5.
Pelaksanaan Monitoring








x



6.
Seminar Hasil Penelitian









x


7.
Penyusunan Laporan Penelitian










X
X






















DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:   Rafika Aditama.
            Kemendiknas.  Panduan  Pelaksanaan  Karakter,  Jakarta:  Pusat  Kurikulum  dan
                        Perbukuan, 2011.
Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Raneka Cipta.
Sumarno, Alim. 2011. Pengertian Hasil Belajar. (online) http : // e learning. Unesa. Ac.id / tag / teori-hasil-gagne-dan driscoll-dalam-buku. Di akses 21/04/2016
Sutikno, Sobry. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.       
http://nhidayani.blogspot.com/2011/08/pengaruh-penggunaan-handphone terhadap.html (di akses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 13.45 WIB).



Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , Pada: 06:40



Share to

Facebook Google+ Twitter

Related with Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) :

Tags: #Kumpulan Proposal Skripsi Posted by Anonymous at 06:40

0 comments :

Post a Comment

« Next Prev »
  • Beranda

Labels

  • KUMPULAN LAPORAN PPL
  • Kumpulan Makalah
  • kumpulan proposal
  • Kumpulan Proposal Skripsi
Copyright © 2016 Blog Al Imam All Rights Reserved | Sonic SEO Template